headerphoto

Kurikulum Pendidikan Organisasi Pecinta Alam Perlukah?

Pendidikan latihan dasar (Diklatsar) kepecinta alaman merupakan hal yang wajib dilaksanakan bagi para calon anggota pecinta alam yang akan masuk kepecinta alam yang terorganisir (Sispala, Mapala, OPA yang lain), , karena hal tersebut merupakan pintu masuk (rekruitmen awal)menjadi anggota resmi pecinta alam, namun bagi sebagian besar calon anggota terutama yang hanya tahu sedikit tentang pecinta alam Diklatsar merupakan momok yang menakutkan, karena identik dengan kekerasan, walaupun pada dasarnya kekerasan yang ada di diklatsar pecinta alam itu tidaklah sekeras pola pendidikan taruna di IPDN, sekolah pelayaran, dan lembaga pendidikan yang menerapkan pola pendidikan semi militer. Kekerasan di diklatsar hanyalah sekedar bentakan, jarang adanya kekerasan dengan pukulan,tendangan, dan hal fisik lainnya yang mematikan (adapun kejadian meninggalnya calon anggota dibeberapa mapala itu karena kasuistic), ada hukuman yang diterapkan ketika ada kesalahan calon anggota itupun hanya push up.
Dalam diklatsar sebetulnya pola pendidikan pecinta alam kita bukanlah kekerasan, tapi mengajarkan ketegasan, kedisiplinan dan bagaimana caranya seorang angota pecinta alam itu tanggap dengan kondisi yang ada di sekitarnya, serta menumbuhka loyalitas dan dedikasi terhadap organisasi.
Topik pendidikan latihan dasar di mapala kita sebetulnya belakangan ini sudah menjadi topik diskusi yang menarik, adanya pro kontra dengan dihilangkannya praktek bentakan dan hukuman dan dengan berbagai argumen yang dimunculkan, banyak yang menentang dihilangkannya tradisi bentakan namun ada juga yang mendukung pola pendidikan latihan dasar dengan metode baru yang masih dalam wacana. Namun perbedaan itu bukanlah menjadi hal yang menyebabkan perpecahan dikalangan kita.
Adanya perbedaan pola pendidikan latihan dasar di setiap OPA adalah otoritas penuh masing-masing organisasi pecinta alam, tidak ada standar baku yag diterapkan di seluruh pecinta alam Indonesia. Kurikulum pendidikan pecinta alam secara nasional pernah akan dibahas di forum TWKM (Temu Wicara Kenal Medan), namun mayoritas organisasi mapala yang hadir pada saat itu menentang adanya penyamaan pola pendidikan mapala, dengan alasan mapala bukan seperti organisasi yang lain yang mengandalkan sistem organisasi top down (maksudnya dari organisasi yang mempunyai kepengurusan dari pusat ke daerah sampai ranting seperti halnya Pramuka dan organisasi pemerintah lainnya) tapi sistem organisasi Mapala adalah bottom up yang tumbuh dari bawah ( ingat kita solid karena kita bersatu dari kalangan grass root)
Namun ada baiknya memang kita istropeksi bersama-sama benarkah sistem pendidikan pecinta alam kita sudah bagus? Masihkah relevan sistem pendidikan latihan dasar pecinta alam selama ini? Kenapa sekarang peminat calon anggota pecinta alam sedikit? Kenapa banyak anggota pecinta alam yang sudah masuk ke organisasi pada ogah-ogahan mengelola organisasinya?benarkah loyalitas dan dedikasi anggota pecinta alam terhadap organisasinya sudah mulai hilang?benarkah solidaritas antar organisasi PA juga mulai luntur? Dan banyak lagi pertanyaan kenapa- kenapa yang lain.
Pertanyaan- pertanyaan di atas sebetulnya saya yakin bisa terjawab kalau kita mau berpikir kritis dengan kondisi pecinta alam sekarang ini, paradigma pecinta alam zaman dulu, dengan pecinta alam zaman sekarang sangat berbeda, dulu kita akan bangga ketika pasca diklatsar, bangga telah lolos dari pendidikan yang kita anggap hebat, bangga dapat syal kebanggaan kita, bangga dengan seragam kita, bangga bahwa kita adalah orang-orang yang berani menaklukan tantangan (the winner from the challenger), setelah masuk dan menjadi anggota muda kita akan dengan senang hati menuruti perintah senior tanpa merasa adanya tekanan (menunjukan dedikasi kita ke senior), kitapun akan bangga (walaupun dalam prosenya kita banyak pengorbanan)ketika kita bisa melaksanakan sebuah event yang diadakan oleh organisasi kita (menunjukan loyalitas dan dedikasi ke organisasi) , dan kitapun akan semangat dan bangga ketika kita menyelesaikan jenjang pendidikan pasca diklatsar, diklan( pendidikan lanjut),melaksanakan pelatihan dan pendidikan yang lain untuk bisa memenuhi tugas akhir (pengembaraan/ekspedisi)supaya mendapat nomor keanggotaan dan menjadi anggota tetap organisasi. Setelah itu kita siap utuk menjadi pengurus organisasi.
Semua itu kita lakukan tanpa adanya keterpaksaan, pengorbanan waktu, kuliah, financial dan pengorbanan-pengorbanan yang lain tidak kita anggap sebagai hal yang berat, kita merasa bangga dengan kita menunjukan loyalitas, dedikasi kita ke organisasi, kita merasakan solidaritas yang tinggi ketika kawan kita sesama pecinta alam sedang mengadakan event, kita bangkit bersama dan merapatkan barisan ketika kita merasa di injak-injak oleh orang lain, kita bahkan tidak peduli dengan siapa kita berhadapan walaupun mereka orang-orang yang berpengaruh (dosen, bahkan rektor, ataupun pihak birokrasi).tapi kini apakah kita masih merasakan hal itu? Saya yakin masih ada solidaritas antar OPA, masih ada loyalitas dan dedikasi ke organisasi cumaaaaa......prosentasenya menurun.
Hal itulah yang harus kita instrropeksi bersama-sama, masih perlukah sistem lama ketika kita melakukan rekruitmen anggota baru?masih perlukah sikap senioritas kita? Kita harus bisa memahami paradigma baru OPA sekarang kalau kita tetap bertahan dengan sistem pendidikn yang lama kemungkinan besar anggota OPA semakin sedikit, kita perlu adanya penyegaran sistem, kita perlu membuat sistem rekruitment anggota sesuai dengan kondisi saat ini, kita tidak bisa memaksakan status quo kita sebagai senior, karena pecinta alam sekarang lebih kritis, lebih cerdas untuk bisa mengelola sebuah sistem pendidikan, dan kita sebagai senior jangn terlalu jauh intervensi dengan adik-adik kita. Biarkan adik-adik kita berkiprah dengan cara mereka sendiri ( di ambil dari kata-kata di kaos MAHAPEKA UIN Gunung Jati Bandung). So... Satu Bumi Satu Keluarga....!majulah pecinta alam Indonesia.
Kurikulum Pendidikan Organisasi Pecinta Alam Perlukah?





» Read More....

Puteri Indonesia 2008 Promosi Mendaki Gunung

Berita dari Kompas.TV.Com


Puteri Indonesia Zivanna Letisha Siregar, mendukung kegiatan Indonesia Supervolcano Mountaineering Challenge 2008.

Keikutsertaan Zizi tersebut, diungkap dalam acara peluncuran perdana kegiatan Federasi Mountaineering Indonesia (FMI) yang akan mengadakan lomba mendaki gunung Tambora dan Rinjani.

Sebagai upaya mempromosikan Indonesia lewat Visit Indonesia Year 2008, FMI bersama Departemen Kebudayaan dan Pariwisata akan menggelar lomba mendaki dua gunung berapi yang berada di Nusa Tenggara Barat tersebut.


Event ini dimaksudkan untuk menjaring wisatawan nusantara dan mancanegara serta memperkenalan alam dan budaya Indonesia. Tujuan ini juga sejalan dengan misi Zizi sebagai puteri Indonesia untuk mempromosikan pariwisata Indonesia.

Event yang akan diikuti kalangan pendaki gunung, pecinta alam dan masyarakat ini akan dilaksanakan pada tanggal 14-28 Oktober. Tidak hanya sekedar mendaki gunung, tapi event ini juga menuntut keterampilan peserta untuk menguasai navigasi darat dan teknik tali temali. Kegiatan ini merupakan upaya untuk meningkatkan ekowisata berbasis mountaineering.

Itu sekelumit berita yang aku dapat dari milis jejak petualang, sebuah hal yang merupakan terobosan baru di dunia petualang, seorang puteri Indonesia mendukung wisata petualangan, (gak jauh-jauh dari duta wisata ya?). kalau kemaren aku posting miss Indonesia earth, ternyata sekarang posting Puteri Indonesia, bukan bermaksud sedang membandingkan ajang pemilihan sejenis itu seh, Cuma sekarang ternyata wilayah pecinta alam (penggiat dan penikmat alam) pun sudah mulai dilirik oleh kalangan yang aku pikir Cuma berorientasi pada kecantikan semata ternyata mereka juga tergerak dengan wisata petualanagan, terlepas hal tersebut merupakan program dalam rangka visit Indonesia Year 2008, paling tidak hal tersebut merupakan sebuah pengakuan bahwa dunia petualangan bukanlah dunia yang hanya sekedar dinikmati oleh oleh minoritas kelompok pecinta alam saja, tapi juga merupakan dunia wisata yang bisa mendatangkan profit bagi pemerintah Indonesia… majulah wisata petualangan Indonesia.....!







» Read More....

MISS Indoesia EARTH ?? apa dan siapakah mereka?

WOW SURPRISE ……! Pertamakali aku katakan ketika mendapat balasan email dari milis Jejak petualang. Kenapa….? karena yang membalas emailku adalah salah seorang duta lingkungan dari ajang pemilihan gelar miss-miss yang ada di Indonesia yaitu MISS INDONESIA EARTH ajang pemilihan miss yang baru pernah aku tahu ketika aku dapat email dari Mentari salah seorang dari 5 kategori miss earth Indonesia, dia sendiri adalah seorang miss water Indonesia 2008. Miss Indonesia Earth Sebuah ajang pemilihan yang sebetulnya tidak kalah keren dengan ajang pemilihan miss Indonesia, putri Indonesia, abang dan none Jakarta, dan kontes ajang pemilihan miss atau putri yang lainnya. Sebetulnya aku malu sebagai seorang pecinta alam ternyata tidak tahu bahwa di Indonesia ada pemilihan miss earth, sampai kemudian aku dapat email dari mentari kemudian dilanjutkan komunikasi via sms dengan Mentari dan dia menanyakan ke aku “pernah tahu miss earth?’ dengan malunya aku menjawab “belum tuh?” mentari bales smsku “coba buka di you tube nanti juga tahu”.
Waduh…? kenapa aku sebagai pecinta alam nggak tahu ajang pemilihan miss Indonesia earth ya? Mungkin ini pertanyaan yang gak mutu , tapi aku mau tanya juga ke kawan-kawan pecinta alam “sudahkah kawan-kawan tahu bahwa di dunia pecinta alam (pecinta lingkungan ) ada ajang pemilihan miss earth?” jawabnya pasti beragam ada yang tahu dan ada yang tidak, kenapa....? Karena aku sendiri baru tahu..kenapa...? ya karena baru dikasih tahu.. kenapa....? Ya karena selama ini jarang ada publikasi tentang pemilihan miss earth di Indonesia, sebetulnya masih banyak pertanyaan kenapa...?
Ajang ini kalah dengan pemilihan miss atau putri Indonesia (bedanya miss sama putri Indonesia di apanya ya?)kalah dengan dengan berita fenomenalnya putri Indonesia yang memakai bikini di ajang miss universe :L Pertanyaan lagi, kenapa? Apa karena media kurang begitu memberitakan ajang pemilihan miss earth Indonesia? Karena selama ini kalau tidak salah baru TV One saja yang menyiarkan secara live ajang pemilihan miss earth?(aku juga baru tahu ketika buka you tube) Terus kalau ia, siapa yang salah...?kita yang jarang nonton tv....?( kebanyakan sinetron gak mutu seh) atau media yang kurang memberitakan di headline Koran, majalah, atau di TV? Pertanyaanya lagi, apa karena ajang ini tidak mempunyai profit ketika diberitakan?kalah dengan miss Indonesia yang begitu mengekspos kecantikan? Hehehe bisa jadi ya? :D
tentunya banyak pertanyaa yang muncul, apa maksud diadakannya pemilihan miss earth ya?maksudnya tentu saja diharapkan pada Miss Earth (Miss Water, Miss Air, Miss Fire, Miss Eco-tourism dan Miss Earth.) untuk berkiprah dalam ikut menyelamatkan lingkungan.
tentunya kita bisa berharap pendukung gerakan lingkungan akan semakin banyak dan orang semakin peduli dan mau berbuat untuk menjaga planet bumi yang kecil ini. Alasannya menjaga dan menyelamatkan lingkungan bukanlah kerja segelintir orang tetapi keterlibatan semua orang untuk ikut andil dalam upaya menjaga planet bumi,
Miss Earth memang belum banyak dikenal kiprahnya, tetapi kegiatan ini merupakan hal yang sangat positif dan sangat-sangat pantas untuk mendapatkan dukungan, sebab mereka bukan ‘Putri kecantikan biasa’ tetapi adalah putri yang terpilih bukan hanya dari segi kecantikan saja tetapi tetapi mereka peduli dengan lingkungan disekitar.

Mari kita dukung miss earth dengan merapatkan barisan kita menuju INDONESIA HIJAU …..! STOP GLOBAL WARMING.....!

pengen tahu siapa saja miss earth Indonesia 2008? ini dia ...


» Read More....

BANGGAKAH KITA DENGAN LABEL PECINTA ALAM?

Ketika kita melihat keseharian karakter kawan-kawan mapala (atau organisasi pecinta alam yang melakukan rekruitmen anggota dengan pendidikan latihan dasar), kita kadang bertanya kenapa mereka mempunyai rasa lebih percaya diri (bahkan kadang iover confidence), lebih berani menghadapi tantangan, solidaritasnya tinggi,walaupun kita nggak tahu siapa dia, yang penting sama-sama anggota pecinta alam (warning : hal ini sering menjadi celah/kelemahan mapala/OPA karena sering ada oknum mapala/OPA dengan alasan kehabisan bekal meminta sumbangan/bantuan ke organisasi mapala/OPA lain). Itu karena ketika melakukan rekruitmen anggota baru kita dengan melakukan kegiatan out door (baca:outbound) dan high impact activity.
Terlepas dari hasil pendidikan dasar yang memang dominan dengan doktrinasi (untuk loyalitas ke organisasi), diakui atau tidak setelah mengikuti pelatihan dasar kepecinta alaman, seseorang akan menjadi berubah karakternya, yang dulunya pendiam (baca: introvert) akan menjadi menjadi lebih terbuka dalam bergaul, yang dulunya kurang bisa bicara di hadapan publik akan menjadi bisa lancar berbicara di hadapan publik, yang dulunya malu dalam mengeluarkan pendapat akan lebih berani berpendapat dalam forum, dan banyak hal positif yang dipetik dalam organisasi pecinta alam.
Kadang kita berpikir (kalau mau berpikir) kenapa pecinta alam cenderung di cap negatif oleh masyarakat awam? Hanya karena style kita yang kucel,gondrong, berwajah sangar?(aku ganteng lho….?) :D seneng memakai pakaian butut?, celana jean sobek-sobek? dan atribut yang aneh-aneh atau karena suka mabuk?berantem?dan berbagai karakter negative lainnya. Mari kita renungkan bersama-sama(kawan-kawan pecinta alam semua).
Sebetulnya pada intinya (bukannya moralis idealis) seorang pecinta alam sejati adalah orang yang mempunyai idealisme tinggi, mau bukti? Dalam melakukan aktifitas mendaki gunung, caving , panjat tebing ataupun kegiatan outdoor lainnya kita mempunyai prinsip, "jangan mengambil sesuatu kecuali gambar/foto, jangan meninggalkan sesuatu kecuali jejak, jangan membunuh sesuatu kecuali waktu“. Artinya kita tidak boleh merusak alam di sekitar kita, kalau kita sedang melakukan aktifitas di alam bebas. Cuma sayangnya karena ulah segelintir orang (yang mengaku pecinta alam) melakukan hal yang negatif tersebut maka masyarakat awam men generalisir kan (maaf tidak EYD) bahwa pecinta alam adalah orang-orang yang justru suka merusak alam,eksklusif, suka hura-hura, ketika naik gunung,tujuannya memetik bunga edelweis (katanya untuk yayang tercinta), ketika melakukan eksplorer ke gua membawa pulang ornamen gua(buat kenang-kenangan?) ketika melakukan panjat tebing, mencoret-coret tebing yang sudah dipanjatnya biar semua orang tahu bahwa kita pernah memanjat tebing tersebut, so.........?????masih banggakah kita dengan sebutan pecinta alam?

Tetep bangga dong.....? kenapa..........?

Dengan tidak menafikan pandangan masyarakat awam yang men justice kita negatif(karena ulah oknum PA), kalau kita terjun ke dunia pecinta alam secara totalitas kita akan merasakan banyak manfaat positif yang bisa kita petik.. apa saja?
1. kita belajar berorganisasi manfaat positifnya :
ketika terjun di masyarakat umum kita tidak canggung, berani bicara dan menyampaikan pendapat ke khalayak ramai dengan tidak gagap, kita kan menjadi lebih berani menghadapi permasalan dengan belajar problem solving di organisasi sehingga ketika kita mendapatkan masalah akan menemukan solusi yang bagus (win-win solution), dengan berorganisasi yang baik kita tidak mengedepankan ego atau arogansi pribadi/organisasi (menghormati hak dan pendapat orang lain)
2. memper luas jaringan (gaul gitu loh....!) segi positifnya :
kita akan mendapatkan banyak kawan, baik di tingkat lokal, regional, nasional bahkan internasional,karena ketika masuk organisasi pecinta alam kita akan sering bertemu dengan kawan-kawan pecinta alam yang lain, contoh di Purwokerto ada FORDIK (forum dinamika pecinta alam Purwokerto) di semarang ada FORPAS (Forum Pecinta Alam Semarang) di banjar negara ada SEKBER (sekretariat bersama ) pecinta alam Banjarnegara, di Yogyakarta ada SEKBER PPA Yogyakarta dan saya yakin masing-masing daerah lain punya perkumpulan yang mewadahi komunitas pecinta alam untuk bisa menyatikan visi dan misi pecinta alam , itu baru tingkat lokal dan regional, kalau di mapala ada forum yang sifatnya nasional ada TWKM (Temu Wicara Kenal Medan) yang mewadahi mapala seluruh perguruan tinggi di Indonesia, ada MKM (Muktamar Kenal Medan) mewadahi mapala perguruan tinggi di bawah Depag (PTAIN) forum TWKM dan MKM ada yang namanya PIN (Pusat Informasi Nasional) yang menjadi koordinator Mapala se-Indonesia di bawahnya ada PID (Pusat Informasi Daerah) mengkoordinir Mapala di tingkat propinsi dan ada PIW (Pusat Inforasi Wilayah) mengkoordinir Mapala Di wilayah setingkat eks karesidenan atau gabungan beberapa kabupaten. Selain itu ada latgab PTM mewadahi mapala perguruan tinggi di bawah yayasan Muhammadiyah, ada Gladian Pecinta Alam yang mewadahi seluruh komponen pecinta alam Indonesia (cikal bakal lahirnya Kode Etik Pecinta Alam Indonesia)dan lain sebagainya. Dilain organisasi pecinta alam secara umum juga banyak organisasi yang mewadahi hoby kawan-kawan pecinta alam yang mempelajari dan melakukan kegiatan pecinta alam secara spesifik, ada FPTI (federasi Panjat Tebing Indonesia) FAJI ( federasi Arung Jeram Indonesia), Mountainering Indonesia, Orientering Indonesia dan banyak lagi yang lainnya...aaa.aaaa (kayak lagunya bang haji) yang bisa bersifat adventure(hoby petualangan) atau sport (prestasi) bahkan banyak yang menjadikan kegiatan hobby menjadi prestasi bahkan profit (bisnis). selain organisasi yang berkutat dibidang petualangan kita juga bisa punya koneksi dengan instansi pemerintahan, dari polisi(karena sering ijin melakukan kegiatan ) SAR( sering melakukan kegiatan bersama ketika ada bencana), jangan salah pecinta alam juga merupakan salah satu komponen SAR di Indonesia lho karena kita punya skill dan keberanian yang bagus di lapangan, kementrian lingkungan hidup, kementrian pemuda dan olah raga, departemen pariwisata karena pecinta alam juga menjadi duta wisata petualangan( hehehe ceritanya mengklaim sendiri gitu)


selain hal yang di atas ketika kita masuk organisasi pecinta alam maka kita akan mendapatkan pengalaman baru dengan mengenal wilayah lain di Nusantara atau bahkan dunia seperti ekspedisi naik gunung, panjat tebing, eksplorasi gua, tanpa keluar biaya banyak bahkan gratis (kan di bayarin sponsor?), bisa ngrasain naik KA gratis atau naik KA bisnis bayar tiket anak-anak( hehehe pengalaman dari Palembang ke Lampung kehabisan bekal habis dari Kerinci) naik kapal fery tiket anak-anak (Lembar-padang bay waktu dari rinjani)naik pesawat (jarang lho kita punya duit....tapi pas mau mendaki gunung luar pulau bisa naik pesawat hehehe)juga naik bis eksekutif AC bayar Cuma separo hehehe( Bali-Surabaya waktu dari gn Agung), jadi jangan dikira pecinta alam orangnya kaya-kaya, bisa keliling Indonesia (kita Cuma modal percaya diri bisa lobying, tekad dan keyakinan kok....ceilee.......!) bahkan teman-temenku dari UPL MPA Unsoed Purwokerto bisa naik Gunung elbrus di Rusia,tanpa keluar biaya banyak seperti yang kita bayangkan, kebayang gak mereka ngeluarin badget 80juta untuk mendaki gunung ke Rusia , (aku sendiri gak berani ngebayangin)
Sekali lagi kita melakukan kegiatan alam bebas bukan berari kita ini orang kaya atau sok kaya, menjadi pecinta alam itu harus pinter menggali potensi kita dengan cara berorganisasi ( dengan catatan tidak hanya sekedar jadi follower saja lho), pinter lobbying, pinter bergaul, bisa adaptasi dimana saja (bukan bunglon lho). Kita boleh berpenampilan kucel, gondrong, gimbal, dan lain sebagainya, tapi juga harus bisa menempatkan diri, ada saatnya kita harus rapi ( jangan mentang-mentang pecinta alam yang idealis jadi jarang mandi hehehe, sorry yang ngerasa kesindir), jadi kita bisa mempunyai bargaining position di mata masyarakat awam atau pemerintah...
So....? mari kita bangga menjadi pecinta alam Indonesia, cinta damai, anti anarkis,bisa populis,tidak mengedepankan arogansi organisasi (sama-sama pecinta alam Bro…!) tunjukan pada dunia bahwa kita bukan bagian dari perusak alam.
Bravo Pecinta Alam Indonesia maju dan rapatkan barisan menuju Indonesia HIJAU……!
STOP GLOBAL WARMING…!

Salam Lestari

» Read More....

MEMORY EKSOTISME RINJANI



Sambil melihat foto-foto kenangan kegiatan alam bebas yang pernah aku lakukan jadi pengen mem posting tentang pengalamanku dulu waktu naik gunung Rinjani, salah satu gunung berapi di Indonesia yang terkenal ke seantero dunia dan berketinggian 3.726 m dpl, merupakan gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia dan menjadi incaran pencinta petualangan alam bebas.Terletak di sebelah utara tanah Lombok, Nusa Tenggara Barat. Ketinggian puncaknya hanya terkalahkan oleh Pegunungan Jayawijaya di tanah Papua dan Gunung Kerinci (gunung berapi tertinggi pertama di Indonesia)yang berada di tanah Sumatera.
September tahun 2005 (tanggal tepatnya lupa)aku pernah naik dalam rangka mendampingi temen- temen anggota muda FAKTAPALA STAIN Purwokerto melakukan pengembaraan ke gunung Rinjani dan gunung Agung (Bali), di tim anggota muda ada Dugo, Jibeng, Che-leng dan indah ketel (satu-satunya cewek dalam tim) aku sendiri bersama Drx di tambah Guplo dan Jackie, kita naik lewat jalur Sembalun Lawang dengan perhitungan pos awal pendakian di jalur ini relatif murah dan mudah dijangkau dengan transportasi umum, disisi lain kita juga baru pertama kali naik ke Rinjani
Persiapan awal kita untuk melakukan pendakian kita melakukan pengumpulan data informasi, peta dll dari kawan-kawan UPL MPA Unsoed, Mapala Satria UMP dan beberapa perhimpunan Mapala di Purwokerto (sorry tidak aku sebut satu persatu). Setelah itu pada hari H keberangkatan kita melakukan upacara pelepasan denga di lepas oleh pembina FAKTAPALA Bapak Bahrul Ulum dan PK III bapak Najib, setelah selesai, dengan di antar temen-temen kita menuju Stasiun Purwokerto untuk naik KA Gaya Baru Malam (19.00)menuju ke Surabaya sampai ke Surabaya rencana mau nyambung dengan kereta ke Banyuwangi di st Wonokromo tapi karena kereta dari purwokerto telat ya batal dech nyambungnya, akhirnya kita naik bus ke terminal Bungurasih.

Sebetulnya kita sudah kontek alumni di Surabaya tapi karena dia sibuk kerja akhirnya tidak sempat jemput, terpaksa dech kita berbingung ria di Bungurasih, sampai akhirnya kita ditawari salah satu perusahaan otobus untuk istirahat di loketnya, kemudian transakasi dan disepakati harga 135.000 /orang untuk sampai ke Mataram, sambil menunggu pemberangkatan ke Mataram kita bersih-bersih badan dulu (bau badan bro abis melakukan perjalanan panjang). Tepat pukul 13.00 waktu Surabaya kita berangkat menuju mataram, tak terasa dalam perjalanan kita banyak tidurnya, tengah malam (gak tahu jam berapa) kita mampir makan malam disebuah restoran (Situbondo)untuk makan malam (gratis bro satu paket sama tiket bus), -+ jam 4 pagi kita sampai pelabuhan ketapang dan menyeberang ke Gilimanuk.
Setelah itu kita menuju ke pelabuhan Padang bay untuk menyeberang ke gerbang pelabuhan laut Lembar, perjalanan menuju terminal bus di Kota Mataram. Di terminal kita mencari bemo (sebutan untuk angkutan kota mataram) menuju ke Universitas Mataram untuk keperluan transit di Graha Pala Rinjani (GPR UNRAM) di situ kita di sambut oleh Yuda (si gimbal), kebetulan sedang ada kegiatan outdoor jadi sekre GPR sepi, rencana mau langsung cabut ke Sembalun tapi karena beberapa teman capek di putuskan untuk istirahat dulu.
Eh…..bukannya kita bisa istirahat malah di goda untuk jalan-jalan ke pantai senggigi sama Yuda waaaah dengan semangatnya kita berangkat ke pante Senggigi, di jalan kita bertemu dengan joker salah satu anggota GPR juga. Tiba di Senggigi kita puas-puasin dech main kano, berenang, cuci mata liat cw2 bule #@%& hehehe sampai sunset… malem kita balik ke sekre GPR untuk packing persiapan perjalanan esok hari.
Diantar yuda sampai di jalan jalur bemo (dekat kampus) kita mencarter kendaraan jurusan Mataram-Aikmel. Sekira 1 jam perjalanan, sampailah di pasar Aikmel, persiapan logistic di pendakian kita belanja dulu setelah itu kita naik kendaraan elf yang langsung menuju pos pendakian Sembalun Lawang.
Selama menempuh perjalanan, kita melewati hutan tropis ditambah atraksi monyet liar di pinggiran jalan. Areal perkebunan kol, cabai dan bawang terbentang luas. Selain itu, tersaji pemandangan ngarai hijau mempesona yang dihuni suku Sasak tradisional, suku asli Pulau Lombok. Setiba di pos pendakian Sembalun Lawang, kita mendaftarkan diri. Sebelum keberangkatan, petugas jagawana memberikan pesan agar menjaga kebersihan dan menghormati adat istiadat penduduk setempat. Tak lupa diterangkan pula lokasi mata air yang tersembunyi. Bagi yang membutuhkan, tersedia jasa guide (pemandu) atau porter (tenaga angkut), yang dilengkapi penyewaan peralatan serta perbekalan standar pendakian gunung. Pengelolaan jasa wisata yang melibatkan suku Sasak ini, menerapkan tarif berbeda bagi wisatawan asing dan wisatawan lokal.
Akhirnya setelah persiapan pendakian matang kita berangkat, sebelum berangkat kita berdo’a bersama untuk keselamatan kita semua, tantangan awal yang mesti ditempuh adalah padang sabana yang luas dan berbukit-bukit. Karakteristik alam ini memberikan pengalaman baru bagi kita yang biasa mendaki pegunungan di tanah Jawa. Biasanya pegunungan di Jawa lebih banyak menyuguhkan hutan homogen dan heterogen. Dikarenakan Tanah tandus berdebu disertai iklim yang menyengat membuat stamina cepat terkura akhirnya dengan berbagai pertimbangan (beberapa teman fisiknya ngedrop) akhirnya kita camp di bawah pos I (tepatnya di jembatan), kita melakukan camp malam pertama di gunung Rinjani. Keesokan paginya sekitar jam 5.30 kita bangun dan melakukan aktifitas pagi, setelah itu jam 8an kita cabut dengan tekad sampau ke pelawangan. Dalam perjalanan kita di salip rombongan suku sasak yang menurut info dari mereka akan melakukan ritual.Setelah menempuh perjalanan sekitar 7 jam, sampailah di pos 3 kita melakukan istirahat kurang lebih satu setengah jam, kemudian melanjutkan perjalanan. Sampai akhirnya di tujuh puncak penyesalan fisik kita bener-bener drop, satu persatu kawan-kawan tumbang tapi kita tetap bertekad sampai pelawangan (ingat gak ndah kamu nangis kecape’an hehehehe...malu tuch). Dengan penuh perjuangan sampelah kita di pelawangan pas adzan maghrib dengan di sambut hembusan angin yang sangat kuat dan dingin.
Dengan semangatnya kita langsung mendirikan tenda di tempat yang tidak banyak angin (kita gak sampai di tempat camp karena sudah drop semua) masak, makan malam, evaluasi pergerakan, akhirnya tidur kecapekan. Bangun jam 2 pagi kita langsung packing dan bersiap untuk summit attach, akhirnya kita berjalan sampai ketempat camp yang sesungguhnya, buka tenda lagi untuk menyimpan carrier yang tidak mungkin dibawa kepuncak (kan mau balik lagi....?) jam 3 kita langsung summit attach bareng sama bule-bule dari swedia, england, australia dan prancis(gila meeen fisiknya luar biasa kuat untuk track). Niatnya kita mau liat sunrice di puncak tapi fisik keteter akhirnya kita cuma bisa foto sunrice di balik punggungan sebelah kiri aja. Sampai puncak kita sekitar jam 7.30 kalah jauh sama bule-bule yang udah pada turun duluan. Di puncak kita summit party (hehehe keren ya?) foto-foto narsis sampai jam 9an karena kondisi panas banget akhirnya kita turun.
Sampai hampir pelawangan kita di sambut kera-kera liar yang ngrubutin kita (mau foto bareng idola dan minta tanda tangan katanya wkwkwkwk) :D akhirnya dengan sedikit bujukan roti tawar dan buah-buahan kera-kera itu langsun pergi (gak tahunya kelaparan bro….!) sampai pelawangan kita jam 13an dan langsung packing persiapan menuju ke Segara anakan. Oh ya di sini kita ketemu dengan rombongan dari jakarta yang bawa kambing muda ke pelawangan bro (mau dibikin kambing guling di danau katanya) sedaaaaap......!
Jam 17an kita nyampe ke pantai danau segara anakan (temen-temen pada nggrundel katanya dari pelawangan ke Segara anakan Cuma 2 jam gak tahunya.......!) :D, buka tenda di pinggir pantai bertetangga dengan rombongan jakarta (mau pesta pantai neh hehehehe). Jam 21an kita dikirimi gule dan sate daging kambing muda (jarang-jarang kan di gunung bikin gule dan sate)wuaaaaah senengnyaaaa. :D ngobrol sana sini akhirnya kita tidur juag.
Bangun kita terkaget dengan banyak orang yang sedang melakukan ritual di depan tenda (Suku sasak Hindu yang kemaren ketemu) pakaiannya semua putih-putih,supaya gak mengganggu ritual kita minggir ke sebrang danau sekalian mandi, berengan dan (ini yang di arepin) mancing bro....! banyak banget ikannya, kita pake umpan gethuk dari ubi, ternyata dapet ikan kalper dan mujahir banyak (jacky yang paling jago) gede2 lagi, makan siang kita pake menu yang sangat bergizi :D, Segara Anakan back drop
setelah semuanya terpuaskan kita packing untuk persiapan melanjutkan perjalanan ke senaru (uhf .....pengennya lama tapi ngejar waktu ke gunung Agung seh) setelah foto-foto bareng sama kawan-kawan jakarta (sory lupa namanya) bareng bule-bule yang camp bareng akhirnya kita cabut sekitar jam 13an.. berjalan menyusuri pinggir danau, masuk hutan cemara, melewati padang edelweis, sampailah kita di pelawangan senaru jam 17an, langsung buka tenda sambil menikmati pemanangan dibawahnya, segara anakan, gunung baru uhf luar biasa kebesaran tuhan, peandangan yang sangat menakjubkan, menjelang malam kita masak, makan malam, evaluasi, canda ria akhirnya tidur.
Bangun jam 5an, keluar tenda melihat sunrice di balik gunung agung bali, wuih indahnyaaaa.....! setelah agak siang kita masak, packing, dan turun dari pelawangan jam 7an, denga target hari ini harus sampai ke mataram lagi. Dengan ngebut gunung akhirnya sampai di pos pelawangan Senaru jam 14an, kita bersih-bersih badan (bau bro....!)dan cari info tentang kebudayaan sasak, beli kaos (oleh oleh untuk temen2), jam 16.30 kita carter mobil ke mataram, tapi transaksi tidak menemui kesepakatan sampai mataram akhirnya kita diturunkan di tengah jalan dech ....! untung ketemu sama mahasiswa UNRAM akhirnya di tolong dengan menstop mobil pribadi untuk mengantar ke Mataram, akhirnya dengan kesepakatan 70rb supir mobil pribadi itu mau mengantar ke kampus UNRAM, sampai UNRAM malem hari,kita di sambut sama temen-temen GPR di sekre, setelah beramah tamah kita akhirnya tidur.
Keesokan harinya kita bersilaturahmi ke IAIN Mataram (amanat rektor kita bro) disambut sama temen-temen BEM (karena nggak ada MAPALAnya) luar biasa penyambutanyya salut deh sama presma dan mentri-mentrinya yang dengan begitu antusias menyambut tamu dari jawa hehehe (Syukron katsiron), kemudian kita menghadap ke rektor sambutanya juga luar biasa(termakasih pak sangunya) ;-). Bahkan kita disediakan mobil kampus menuju ke palabuhan lembar (senengnya):D, dengan diantar kawan-kawan BEM IAIN Mataram kita meninggalkan pulau seribu masjid, pengalaman yang entah kapan akan terulang lagi. Say good bay NTB see u tomorrow.......!!hiks hiks hiks
Thanks to :
- Special Allah SWT
- Ketua STAIN Purwokerto (Drs Kharirie,M.Ag)
- PK III STAIN Purwokerto(Drs.M.Najib.M.Hum
- Rektor IAIN Mataram
- GPR (Graha Pala Rinjani) Mataram ,yuda, joker dkk
- BEM IAIN Mataram
- Kawan-kawan FAKTAPALA
- Dan yang lain yang tidak bias saya sebutkan satu persatu

» Read More....

G.SLAMET Awal ekspedisi TRIPLE S PASCAL 2008



23-26 agustus kemarin kita kedatangan tamu dari PASCAL (Pasukan Pecinta Alam)STIMIK SINUS Surakarta mereka sedang mengadakan EKSPEDISI TRIPLE S (Slamet Sumbing Sindoro) diantara temen2 dari PASCAL ada juga Mapala Combat juga (kalau tidak salah ;-)), kebetulan kawan kita dari FAKTAPALA (Ade dan Rising) yang mengantar perjalanan pendakian ke gunung Slamet lewat jalur Baturraden. Alkhamdulillah sampai turun dari G slamet dan kembali ke gerbong (basecamp) FAKTAPALA semuanya sehat wal afiat, selanjutnya mereka melanjutkan perjalanan ke Sumbing Sindoro tanpa kita lagi Hiks....hiks, mang kalau ada pertemuan pasti ada perpisahan yaaa :'-(...
untuk kawan-kawan PASCAL, COMBAT dan satu lagi siapa ya???? gak sempat kenalan seh(maklum dech sibuk sama gawean). mohon maaf kalau selama di Purwokerto kurang berkenan sama sambutan dan jamuannya.. semoga persaudaraan dan persahabatan kita tetap langgeng amien
Bravo MAPALA Indonesia !
Salam Lestari
ada oleh-oleh beberapa foto in action mereka di puncak Gn Slamet
untuk lihat photo yang lain
klik di sini

» Read More....

KODE ETIK PECINTA ALAM INDONESIA

Kode Etik Pecinta Alam Se-Indonesia

“ PECINTA ALAM INDONESIA SADAR BAHWA ALAM BESERTA ISINYA ADALAH CIPTAAN TUHAN YANG MAHA ESA “

“PECINTA ALAM INDONESIA SEBAGAI BAGIAN DARI MASYARAKAT INDONESIA SADAR AKAN TANGGUNG JAWAB KAMI KEPADA TUHAN, BANGSA DAN TANAH AIR ”

” PECINTA LAM INDONESIA SADAR BAHWA PECINTA ALAM ADALAH SEBAGAI MAKHLUK YANG MENCINTAI ALAM SEBAGAI ANUGERAH TUHAN YANG MAHA ESA “

Sesuai dengan hakekat diatas kami dengan kesadaran menyatakan :

1. Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Memelihara alam beserta isinya serta menggnakan sumber alam sesuai dengan kebutuhannya.

3. Mengabdi kepada Bangsa dan Tanah Air.

4. Menghormati tata kehidupan yang berlaku pada masyarakat sekitar serta menghargai manusia dan kerabatnya.

5. Berusaha mempererat tali persaudaraan antara pecinta alam sesuai dengan azas pecinta alam

6. Berusaha saling membantu serta menghargai dalam pelaksanaan pengabdian terhadap Tuhan, Bangsa dan Tanah air.

7. Selesai.

Disyahkan bersama dalam GLADIAN IV – 1974 Di Ujungpandang Pukul 01.00 WITA

» Read More....