headerphoto

Oleh-oleh Dari Negeri Serumpun




Pendaki gunung sahabat alam sejati
Jaketmu penuh lambang, lambang kegagahan
Memproklamirkan dirimu pencinta alam
Sementara maknanya belum kau miliki
Ketika aku daki dari gunung ke gunung
Disana kutemui kejanggalan makna
Banyak pepohonan merintih kepedihan
Dikuliti pisaumu yang tak pernah diam
Batu – batu cadas merintih kesakitan
Ditikam belatimu yang bermata
Hanya untuk mengumumkan pada khalayak
Bahwa disana ada kibar benderamu…
Oh alam.. korban keakuan
Oh alam.. korban keangkuhan
Maafkan mereka yg tak mau mengerti

Kesindir gak ya ketika kita membaca syair lagu di atas?(aku gak tahu lagu siapa dan belum pernah denger) maaf mbak dian aku petik tulisanmu(dari jejak petualang@yahoogroups.com) .
Kawan-kawan MAPALA (pecinta alam, penggiat alam bebas/penikmat alam bebas) yang tercinta, mari kita renungkan sejenak tulisan di atas, benarkah kita seperti itu? Banggakah kita dengan status pecinta alam?Sadarkah kita bahwa pecinta alam juga bagian dari perusak alam? Kalau kita cermati pecinta alam dan perusak alam itu batasannya sangat tipis, apa bedanya kita (pecinta alam)dengan orang yang hanya sekedar mendaki gunung, membawa makanan instant dan kemudian membuang sampah di gunung?Membaca kisah mbak dian(maaf kalau saya salah nama) kita harusanya nyadar dan malu, pengelolaan wisata petualangan di Indonesia belum sebagus di Gunung Ledang Johor, ada entrance fee, camp site, guide, dll. Bahkan Untuk deposit sampah juga ada, artinya sampai permasalahan sampah di gunung tersebut secara detail sangat di perhatikan (sudah adakah di Indonesia yang menggunakan jaminan seperti itu?) pengalaman aku ketika mendaki Gunung di Indonesia (ceritanya sok tahu tapi belum keliling Indonesia seh...) yang secara detail diperiksa seperti itu hanya gunung Semeru (kata temen-temen gunung Gede pangrango juga ya?), itupun tidak menjamin pendaki gunung tidak akan membuang sampah sembarangan, terbukti masih banyak sampah yang tertinggal(tidak dibawa turun) terutama di pos kalimati (ada bak sampah seh tapi tetep aja gak bersih, mang siapa yang mau bawa ke TPA?)Bahkan gunung Rinjani tercinta yang notabene bertaraf Internasional (kayak hotel bintang lima ya?aku tulis bertaraf internasional karena banyak bule luar negeri yang mendaki hehehe. ) sistem pendakiannya belum seketat gunung Ledang johor, kita hanya menyewa guide tanpa ada jaminan deposit sampah, artinya sistem pendakian di sini hanya melihat gunung hanya sebagai asset ekonomi warga sekitar tanpa ada pemeliharaan aset wisata petualangan tersebut. Kita seharusnya iri dengan gunung Ledang Johor, kalau aku bayangkan seh kayaknya jauh banget lho fasilitasnya, di rinjani banyak toilet setiap Posnya tapi (maaf)jorok bgt. Bahkan banyan toilet yang tumbang, apalagi ngarepin
ada stop kontak di setiap pos untuk bisa charger HP (jauh pangang dari api kalee).
Kita bisa belajar banyak dengan sistem di gunung Ledang johor (jangan hanya konfrontasi terus dengan negeri serumpun kalee). betul kata mbak dian sehebat-hebatnya gunung di luar negeri lebih baik gunung di Indonesia (ceritanya nasionalis dunk) walaupun sistemnya belum sebagus gunung Ledang Johor. So .....mari kita sebagai komunitas penggiat alam bebas jadikanlah diri kita pioneer pejuang lingkungan.... dan kita bantu program wisata petualang dari pemerintah RI dengan cara kita...(sayangnya kita bukan bagian dari Stake Holder negara ini hehehehe...mimpi kali yee)

Special Thanks to : mbak dian atas tulisan pengalaman di gunung Ledang johor salam ya buat suami, salam kenal untuk kalian berdua.
Bisa gak yaa kapan2 kita naik bareng di gunung Indonesia???(aku tunggu di gunung Slamet, Purwokerto Jawa Tengah

link poto: http://dieend18. multiply. com/photos/ album/162


» Read More....

Pendakian gunung SUSI (Sumbing Sindoro)


Gunung Sumbing

Merupakan gunung yang mempunyai ketinggian setinggi 3.371 Mdpl, terletak di kabupaten wonosobo Jawa tengah, Indonesia dengan koordinat 7.384° LS 110.070° BT Jenis Stratovolcano, untuk menaiki gunung ini kita bisa memulai perjalanan dari Purwokerto dengan naik Bus jurusan Purwokerto-Semarang dengan biaya Rp 15.000,-. Perjalanan dari purwokerto menuju pos pendakian gunung Sumbing di desa Garung menghabiskan waktu -+ 3jam, setelah turun dari Bus, kita bisa langsung menuju pos pendakian dengan jalan kaki -+ 100m untuk mengurus perijinan pendakian, tiket Rp 3500,-(kalau belum ada perubahan) setelah itu kita bisa melanjutkan perjalanan menuju puncak. Sebelum perjalanan sebaiknya kita melakukan cheking barang bawaan kita, jangan lupa membawa air sebanyak-banyaknya karena mata air di pos 1 (jalur baru)belum tentu mengalir.
Perjalanan menuju puncak biasanya sekitar 8 jam dan turun -+ 4-6jam (lebih enak mendaki malam pemandangan kota lebish eksotis dan tidak terlalu panas-pen)Kita bisa memilih jalur baru atau jalur lama, kalau jalur baru kita melawati arah kanan batas desa, tapi kalau kita melewati jalur lama kita langsung lurus menuju track, dalam pendakian awal mata kita harus waspada melihat petunjuk jalur karena jalur pada awal pendakian berupa ladang (sayuran dan tembakau)sehingga kita sering salah jalur dan mengakibatkan kita tersesat. Dua jalur (lama dan baru)tersebut bertemu di Pestan, lokasinya lumayan lebar untuk camp tapi kadang berbahaya kalau ada badai karena areanya sangat terbuka, sebaiknya kalau kita mau mendirikan camp di watu kotak sebelah atasnya Pestan. di watu kotak pendaki yang baru pernah naik gunung Sumbing sering terjebak dengan puncak semu, untuk itu mata kita harus tetap waspada melihat petunjuk jalur, setelah watu kotak kita belok kiri menuju tanah putih, dari tanah putih sekitar 1 jam kita akan sampai puncak gunung Sumbing yang tidak terlalu lebar, jadi hati-hati untuk tidak terjatuh ke jurang yang ada di depan kita.

Gunung Sindoro (sundoro)


Gunung yang mempunyai ketinggian setinggi 3,150 Mdpl dan terletak perbatasan kabupaten Temanggung dan Wonosobo Jawa Tengah Indonesia, perjalanan mendaki gunung Sundoro biasanya satu paket dengan pendakian gunung sumbing, karena letak gunung Sundoro bersebalahan dengan gunung Sumbing, setelah turun dari gunung Sumbing (jalur Garung) kita bisa melanjutkan pejalanan ke pos pendakian gunung Sumbing di desa Kledung dengan naik bus jalur kearah semarang dengan ongkos Rp 1000,- atau kita jalan kaki karena jarak tempuhnya -+ 1Km dari pos pendakian Garung. Setelah kita melakukan perijinan di Pos Kledung dengan biaya Rp 3500,-(kalau belum ada perubahan) disarankan membawa banyak air karena di jalur pendakian tidak terdapat mata air. Perjalanan mendaki ke puncak sundoro -+8 jam dan turun 4-6jam
Perjalanan menuju pos 1 kita akan melewati sawah dan ladang penduduk, jalur ini merupakan jalan berbatu yang sudah tertata rapi sampai kemudian kita berbelok ke kanan menuju pos 2, mata kita tetap harus waspada karena banyaknya jalur di ladang akan membuat kita tersesat, setelah pos 2 perjalanan mulai menanjak menuju pos 3 di sini terdapat camping ground yang lumayan lebar sehingga kita bisa melaukan camp. Dari pos 3 kita bisa melihat puncak semu (pertama kali naik akan di kira puncak) dan dalam perjalanan kita akan tiga kali melihat puncak semu sebelum sebelum sampai di puncak sebenarnya. Sampai di puncak kalau kita beruntung akandapat melihat danau di tengah-tengah kawah yang mati, di sini terdapat puncak yang sangat lebar (jalur tambi) seperti lapangan sepak bola.
Dalam melakukan pendakian di gunung Sumbing dan Sundoro disarankan hati-hati kalau membuat perapian, karena cuaca yang kering menyababkan rawan kebakaran, apalagi tumbuh-tumbuhan di wilayah dua gunung ini di dominasi oleh semak dan alang-alang yang mudah tebakar.

Sumber : wikipedia dan catatan pribadi
SELAMAT KEPADA TIM EKSPEDISI TRIPLE S(Slamet Sindoro Sumbing) 2008 PASCAL Surakarta, terimakasih sudah mampir ke gerbong FAKTAPALA, semoga persaudaraan kita akan selalu terjalin erat.
Untuk ana KOMBAT salam tuh dari ADE JUNAEDI ;-)))

jadikanlah diri kita sebagai pejuang lingkungan.
STOP GLOBAL WARMING
Salam Lestari………!

» Read More....

Mahameru Puncak para Dewa


Gunung Semeru adalah gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa, dengan puncaknya Mahameru, 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl). Kawah di puncak Gunung Semeru dikenal dengan nama Jonggring Saloka.Posisi gunung ini terletak diantara wilayah administrasi Kabupaten Malang dan Lumajang, dengan posisi geografis antara 8°06' LS dan 120°55' BT. Menurut wikipedia pada tahun 1913 dan 1946 Kawah Jonggring Saloka memiliki kubah dengan ketinggian 3.744,8 M hingga akhir November 1973.
Disebelah selatan, kubah ini mendobrak tepi kawah menyebabkan aliran lava mengarah ke sisi selatan meliputi daerah Pronojiwo dan Candipuro di Lumajang. Gunung ini masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang terdiri terdiri dari pegunungan dan lembah seluas 50.273,3 Hektar. Terdapat beberapa gunung di dalam Kaldera Gn.Tengger antara lain; Gn.Bromo (2.392 Mdpl) Gn. Batok (2.470 Mdpl) Gn.Kursi (2,581 Mdpl) Gn.Watangan (2.662 Mdpl) Gn.Widodaren (2.650 Mdpl) dan terdapat empat buah danau (ranu): Ranu Pani, Ranu Regulo, Ranu Kumbolo, Ranu Darungan.
Flora yang berada di Wilayah Gunung Semeru beraneka ragam jenisnya tetapi banyak didominasi oleh pohon cemara, akasia, pinus, dan jenis Jamuju. Sedangkan untuk tumbuhan bawah terdapat Kirinyuh, alang-alang, tembelekan, harendong dan Edelweiss putih, pohon api-api/diancuk (versi mapala jatim) tapi bahasa latinnya kita belum tahu. Edelweiss yang banyak terdapat di lereng-lereng menuju Puncak Semeru. Dan juga ditemukan beberapa jenis anggrek endemik yang hidup di sekitar Semeru Selatan.
Banyak fauna yang menghuni gunung Semeru antara lain : Macan Kumbang, Budeng, Luwak, Kijang, Kancil, dll. Sedangkan di Ranu Kumbolo terdapat Belibis yang masih hidup liar.

Untuk mendaki puncak gunung Semeru memerlukan waktu sekitar empat hari pulang dan balik dari ranupane-puncak PP. Untuk mendaki gunung kita mesti melewati kota Malang atau Lumajang. kalau kita lewat kota Malang tidak ada salahnya kita transit di mmapala Malang, seperti mapala Tursina UIN Malang,RPA Unisma Malang,kalau kita berangkat sendiri maka kita mulai perjalanan dari terminal kota Malang (arjosari)kita menaiki ankutan kota menuju Tumpang setelah itu disambung dengan jeep atau truk sayuran yang banyak terdapat di belakang pasar terminal Tumpang dengan biaya Rp.15.000-20.000 (tahun2003) per orang, menuju Pos Ranu Pani.Sebelumnya kita mampir di Gubugklakah untuk memperoleh surat perizinan(ada baiknya sebelum berangkat ke Semeru kita mencari info dibuka/ditutupnya Semeru ke kawan-kawan Mapala Malang) , dengan perincian,biaya surat perizinan Rp.6.000, masuk taman Rp.2.000 per orang dan asuransi Rp.2.000 per orang (meninggalkan foto copy ID card personal, setelah itu perjalanan dilanjutkan menuju Ranu Pani, desa terakhir di kaki gunung Semeru. Di sini terdapat Pos pemeriksaan (untuk cheking logistik yang kita bawa), terdapat juga warung dan pondok peendakian. Pendaki juga dapat bermalam di Pos pendakian (free). Di Ranu Pani juga terdapat dua buah danau yakni danau Ranu Pani (1 ha) dan danau Ranu Regulo (0,75 ha). Terletak pada ketinggian 2.200 Mdpl.Setelah melewati pemeriksaan kita bisa memulai pendakian melewati gapura "selamat datang", lihat terus ke kiri ke arah bukit, jangan mengikuti jalanan yang lebar ke arah kebun penduduk. Selain jalur yang biasa dilewati para pendaki, juga ada jalur pintas yang biasa digunakan oleh para pendaki lokal , tetapi jalur ini sangat curam,yaitu melalui bukit ayek-ayek (bisa menghemat waktu dan lebih menantang jalurnya). Melalui jalur ini ketika sampai puncak ayek-ayek kita bisa melihat puncak Mahameru yang sedang mengeluarkan asap vulkano setiap -+ 15menit sekali,Kalau kita melalui gunung ayek-ayek maka sebelum sampai ke ranu kumbolo kita akan melewati padang Sabana pangon cilik , baru kita sampai ke Ranu kumbolo.
Sedangkan untuk jalur konvensional kita memulai perjalanan dengan jalur awal landai, menyusuri lereng bukit yang didominasi dengan tumbuhan alang-alang. Tidak ada tanda penunjuk arah jalan, tapi jalur telihat jelas.di perjalanan kita
sekitar 5 km menyusuri lereng bukit, kita akan sampai di Watu Rejeng. Disini terdapat batu terjal yang sangat indah. Pemandangan sangat indah ke arah lembah dan bukit-bukit, yang ditumbuhi hutan cemara dan pinus. Kadang kala dapat menyaksikan kepulan asap dari puncak semeru. Untuk menuju ke Ranu Kumbolo kita meneruskan perjalanan pada sekitar 4,5 km.Di Ranu Kumbolo dapat mendirikan camp (ada pos pendakian). Terdapat danau dengan air yang bersih dan memiliki pemandangan indah terutama di pagi hari dapat menyaksikan sun rice disela-sela bukit. Banyak terdapat ikan, kadang burung belibis liar. Ranu Kumbolo berada pada ketinggian 2.400 Mdpl dengan luas -+14 ha.(dilarang mandi/mencuci pakai sabun untuk menghindari pencemaran),
Setelah Ranu kumbolo kita akan menghadapi sebuah tanjakan yang terkenal dengan nama tanjakan cinta, yang konon kalau kita mendaki tanjakan tersebut bisa sukses tanpa berhenti maka kisah asmara kita akan tetap langgeng tanpa putus (menurut tokoh kesepuhan di Ranu pane legenda tersebut hanya rekaan orang muda saja)
Setelah kita camp di Ranu Kumbolo dan sebelum kita melanjutkan pejalanan sebaiknya menyiapkan air sebanyak mungkin. Setelah Ranu Kumbolo kemudian kita mendaki tanjakan cinta, kita dapat melihat pemandangan yang sangat indah dibelakang ke arah danau, setelah itu di depan kita terbentang padang sabana yang dinamakan oro-oro ombo. Oro-oro ombo dikelilingi bukit dan gunung dengan pemandangan yang sangat indah, padang rumput luas dengan lereng yang ditumbuhi pohon pinus seperti di Eropa. Dari balik Gn. Kepolo tampak puncak Mahameru menyemburkan asap vulkano .
Selanjutnya memasuki hutan Cemara dimana kadang dijumpai burung dan kijang. Daerah ini dinamakan Cemoro Kandang dan sampailah kita di pos Kalimati (2.700 Mdpl), disini kita dapat mendirikan camp untuk beristirahat. Pos ini berupa padang rumput luas di tepi hutan cemara, sehingga banyak tersedia ranting untuk membuat api unggun.
Terdapat mata air Sumber Mani, ke arah barat (kanan) menelusuri pinggiran hutan Kalimati dengan menempuh jarak -+ 1 jam pulang pergi. Di Kalimati banyak terdapat tikus gunung (menurut info beberapa MAPALA jatim kalau kita beruntung bisa bertemu macan kumbang di sekitar sumber mani), setelah camp di kali mati kita bisa melanjutkan perjalanan menuju Arcapada ke kiri (Timur) berjalan sekitar 500 meter, kemudian berbelok ke kanan (Selatan) sedikit menuruni padang rumput Kalimati. Arcapada berjarak 1 jam dari Kalimati melewati hutan cemara yang sangat curam, dengan tanah yang mudah longsor dan berdebu.kita juga bisa mendirikan camp di Arcapada, tetapi kondisi tanahnya labil dan sering longsor. dalam perjalanan sebaiknya kita menggunakan kacamata dan penutup hidung karena banyak debu dan abu beterbangan. Arcapada berada pada ketinggian 2.900 Mdpl, dan merupakan wilayah vegetasi terakhir di Gunung Semeru, setelah itu kita akan melewati bukit pasir, sebelum sampai ke puncak kita akan melewati cemoro tunggal (satu-satunya pohon cemara yang hidup di tengah-tengah padang pasir setelah Arcapada)
Dari Arcapada menuju puncak Semeru diperlukan waktu 3-4 jam, melewati bukit pasir yang sangat curam dan mudah merosot. Semua barang bawaan sebaiknya tinggal di Arcapada atau di Kalimati (cukup mambawa minuman dan snack). Pendakian menuju puncak dilakukan pagi-pagi sekali sekitar pukul (jam 01.00 dari kalimati/jam 02.00 dari Arcapada). Siang hari angin cendurung ke arah utara menuju puncak membawa gas beracun dari Kawah Jonggring Saloka.
Pendakian sebaiknya dilakukan pada musim kemarau yaitu bulan Juni, Juli, Agustus, dan September. Sebaiknya tidak mendaki pada musim hujan karena sering terjadi badai dan tanah longsor.
Di puncak Gunung Semeru (Puncak Mahameru) pendaki disarankan untuk tidak menuju kawah Jonggring Saloka, juga dilarang mendaki dari sisi sebelah selatan, karena adanya gas beracun dan aliran lahar. Suhu dipuncak Mahameru berkisar 4 - 10 derajad Celcius, pada puncak musim kemarau minus 0 derajad Celcius, dan dijumpai kristal-kristal es. Cuaca sering berkabut terutama pada siang, sore dan malam hari. Angin bertiup kencang, pada bulan Desember - Januari sering ada badai.
Terjadi letusan vulkano setiap -+15 sekali pada puncak gunung, Letusan berupa asap putih, kelabu sampai hitam dengan tinggi letusan 300-800 meter. Materi yang keluar pada setiap letusan berupa abu, pasir, kerikil, bahkan batu-batu panas menyala yang sangat berbahaya apabila pendaki terlalu dekat. menurut wikipedia pada awal tahun 1994 lahar panas mengaliri lereng selatan Gn.Semeru dan meminta beberapa korban jiwa, pemandangan sungai panas yang berkelok- kelok menuju ke laut ini menjadi tontonan yang sangat menarik.Iklim pada bulan November - April. Suhu udara dipuncak Semeru berkisar antara 0 - 4 derajat celcius (desember 2003 kita mengalami -1 derajat celcius) Suhu rata-rata berkisar antara 3°c - 8°c pada malam dan dini hari, sedangkan pada siang hari berkisar antara 15°c - 21°c. Kadang-kadang pada beberapa daerah terjadi hujan salju kecil yang terjadi pada saat perubahan musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya. Suhu yang dingin disepanjang rute perjalanan ini bukan semata-mata disebabkan oleh udara diam tetapi didukung oleh kencangnya angin yang berhembus ke daerah ini menyebabkan udara semakin dingin.

Legenda gunung Semeru

Menurut kepercayaan masyarakat Jawa yang ditulis pada kitab kuna Tantu Pagelaran yang berasal dari abad XV, dahulu kala Pulau Jawa mengambang di lautan luas, dipermainkan ombak kesana-kemari. Para Dewa memutuskan untuk memakukan Pulau Jawa dengan cara memindahkan Gunung Meru di India ke atas Pulau Jawa.
Dewa Wisnu menjelma menjadi seekor kura-kura raksasa menggendong gunung itu dipunggungnya, sementara Dewa Brahma menjelma menjadi ular panjang yang membelitkan tubuhnya pada gunung dan badan kura-kura sehingga gunung itu dapat diangkut dengan aman.
Dewa-Dewa tersebut meletakkan gunung itu di atas bagian pertama pulau yang mereka temui, yaitu di bagian barat Pulau Jawa. Tetapi berat gunung itu mengakibatkan ujung pulau bagian timur terangkat ke atas. Kemudian mereka memindahkannya ke bagian timur pulau tetapi masih tetap miring, sehingga Mereka memutuskan untuk memotong sebagian dari gunung itu dan menempatkannya di bagian barat laut.
Penggalan ini membentuk Gunung Pawitra, yang sekarang dikenal dengan nama Gunung Pananggungan, dan bagian utama dari Gunung Meru, tempat bersemayam Dewa Shiwa, sekarang dikenal dengan nama Gunung Semeru. Pada saat Sang Hyang Siwa datang ke pulau jawa dilihatnya banyak pohon Jawawut, sehingga pulau tersebut dinamakan Jawa.
Lingkungan geografis pulau Jawa dan Bali memang cocok dengan lambang-lambang agama Hindu. Dalam agama Hindu ada kepercayaan tentang Gunung Meru, Gunung Meru dianggap sebagai rumah para dewa-dewa dan sebagai sarana penghubung diantara bumi (manusia) dan Kahyangan. Kalau manusia ingin mendengar suara dewa mereka harus semedi di puncak Gunung Meru. Banyak masyarakat Jawa dan Bali sampai sekarang masih menganggap gunung sebagai tempat kediaman Dewa-Dewa atau mahluk halus. Selanjutnya daerah bergunung-gunung masih dipakai oleh manusia Jawa sebagai tempat semedi untuk mendengar suara gaib.
Menurut orang Bali Gunung Mahameru dipercayai sebagai Bapak Gunung Agung di Bali dan dihormati oleh masyarakat Bali. Upacara sesaji kepada para dewa-dewa Gunung Mahameru dilakukan oleh orang Bali. Betapapun upacara tersebut hanya dilakukan setiap 8-12 tahun sekali hanya pada waktu orang menerima suara gaib dari dewa Gunung Mahameru. Selain upacara sesaji itu orang Bali sering datang ke daerah Gua Widodaren untuk mendapat Tirta suci.
Orang naik sampai puncak Mahameru ada yang bertujuan untuk mendengar suara-suara gaib. Selain itu juga ada yang memohon agar diberi umur yang panjang. Bagaimanapun alasan orang naik ke puncak Mahameru, kebanyakan orang ditakutkan oleh macam-macam hantu yang mendiami daerah keliling gunungnya. Hantu-hantu tersebut biasanya adalah roh leluhur yang mendiami tempat seperti hutan, bukit, pohon serta danau.
Roh leluhur biasanya bertujuan menjaga macam-macam tempat dan harus dihormati. Para pendaki yang menginap di danau Ranu Kumbolo sering melihat hantu Ranu Kumbolo. Tengah malam ada cahaya berwarna orange di tengah danaunya dan tiba-tiba berubah wujud menjadi sesosok hantu wanita. Biasanya hanya orang yang punya kekuatan mistis dia akan melihat hantu dan dapat bicara dengan hantu. Terserah orang percaya pada hantu atau tidak tetapi banyak orang Jawa yang percaya bahwa daerah Bromo, Tengger, Semeru banyak didiami oleh hantu-hantu.


Dari berbagai sumber :wikipedia, buku panduan gunung di jawa laporan tim ekspedisi FAKTAPALA Indrapura 2003

Special thanks untuk tim pengembaraan Semeru Arjuna Welirang KMPA FAKTAPALA STAIN Purwokerto, juga kawan-kawan MAPALA TURSINA UIN MALANG

Salam Lestari.......!
mari kita berjuang untuk lingkungan kita. STOP GLOBAL WARMING......!

» Read More....

BELAJAR DARI ELANG


Elang memiliki jangka waktu hidup terlama dari spesies mereka.
Mereka bisa hidup sampai dengan 70 tahun.
Tetapi untuk mencapai umur tersebut, elang harus membuat keputusan penting pada usia 40 tahun-an.
Kukunya yang panjang & fleksibel tidak dapat lagi menangkap mangsa sebagai makanannya.
Paruhnya yang panjang & tajam menjadi bengkok.
Sayapnya yang lama & berat, karena bulunya yang tebal, menusuk dadanya yang membuatnya sulit terbang.
Kemudian, tinggallah elang dengan 2 pilihan, yakni: mati atau melalui proses yang menyakitkan, yakni proses perubahan dalam 150 hari.
Proses itu mengharuskan elang terbang ke puncak gunung dan duduk di sangkarnya.
Disana, elang memukul-mukulkan paruhnya pada batu karang sampai terlepas.
Setelah terlepas, elang akan menunggu paruh barunya tumbuh ke belakang dan kemudian paruh itu akan menarik kukunya. Ketika kuku barunya tumbuh ke belakang, elang mulai mencabuti bulu-bulunya yang lama.
Dan setelah 5 bulan, elang mendapatkan terbangnya yang sangat terkenal, lahir kembali dan hidup selama……………… 30 tahun lagi.

Dalam banyak kesempatan, untuk bertahan hidup, kita harus memulai proses perubahan.
Kita kadang-kadang perlu menghilangkan kenangan lama, kebiasaan dan tradisi kuno yang lain.Hanya dengan melepaskan diri dari beban masa lalu, kita dapat mengambil keuntungan dari masa sekarang.


untuk kawan-kawan pecinta alam, belajar dari elang mari kita tinggalkan budaya lama yang kurang bagus, yang lebih mengandalakan otot, tanpa memikirkan bagaimana ekses yang kita timbulkan, "bertindak dulu urusan belakangan".mari kita sedikit mengurangi kegiatan yang tidak jelas manfaatnya(kalau kita bisa kenapa tidak?), seperti mabuk bareng, berantem sesama pecinta alam atau organisasi lainnya hanya karena arogansi organisasi yang merasa lebih hebat dan super hebat,memang akan menunjukan "solidaritas" yang tinggi (semu)ketika sedang berantem dengan atas nama pecinta alam(katanya membela nama baik), kita merasa hebat ketika berkumpul bersama duduk melingkar minum dan ngisep bareng, tapi mari coba kita pikirkan bersama hal-hal yang sudah kita lakukan seperti di atas?ternyata lebih banyak madharatnya, kenapa aku menulis seperti itu? karena memang aku pernah mengalami hal kelam seperti itu. dan hasilnya??? organisasi pecinta alam kehilangan ruhnya..
kita pecinta alam bukan preman yang arogan, dan kalau kemudian kita tidak belajar dari semua itu, organisasi pecinta alam sebentar lagi akan tenggelam dengan nama yang sudah di anggap "besar". organisasi yang dianggap mumpuni dengan mental anggotanya yang loyal dan solid di pandang orang lain, namun keropos di internalnya.
kalau pecinta seperti itu terus maka kita akan tergerus dengan zaman, percuma saja pembelajaran survival kalau ternyata hanya bisa kita aplikasikan di hutan, tanpa kita tidak bisa mengaplikasikan makna 'Survival" di kehidupan sebenarnya (ini bukan simulasi hidup bro...). Survival bukan hanya mempertahankan diri di hutan, namun juga begaimana caranya mempertahankan eksistensi, nama besar pecinta alam yang sesungguhnya, sehingga pecinta alam bisa punya bargaining power di mata birokrasi,kenapa kita kalah dengan organisasi pramuka(di mata masyarakat dan birokrasi) padahal seharusnya daya kemandirian pecinta alam lebih besar, coba kita pikir-pikir apakah selama melakukan pendidikan dasar kita di tengok sanak keluarga? (bedakan dengan pendidikan pramuka)apakah selama melakukan pendidikan kita di kirim bekal? apakah selama pendidikan kita di sanguni duit? saya yakin tidak karena ketika kita melakukan pendidikan dasar kita betul-betul dilatih mandiri, dengan kata lain bagaimana kita bisa bertahan hidup sampai akhir pendidikan dengan bekal seminimn-minimnya. tapi ketika kita bicara posisi kita di masyarakat? kesannya kita itu kaum minoritas eksklusif,yang hanya doyan hura-hura, naik gunung-mabuk, panjat tebing-mabuk, telusur pantai-mabuk, caving-mabuk, TWKM mabuk (maaf sampai kawan kawan sendiri bilang TWKM singkatan dari Temu Wanita Kenal Mabuk), dan kita semua ternyata bangga dengan semua itu (waduh...?)
senior kita pernah berkata "pecinta alam sekarang beda dengan pecinta alam dahulu", belajar dari pengalaman kata senior-senior kita, pecinta alam sekarang harus lebih ilmiah,lebih punya intelektualitas, kita petualang alam bebas,tapi tidak hanya sekedar sebagai penggiat dan penikmat alam saja, namun kita juga peduli dengan lingkungan kita, tidak hanya sekedar bangga dengan slogan dan simbol bahwa kita adalah pecinta alam akan tetapi tindakan kita juga mencerminkan seorang pecinta alam.kita adalah pejuang lingkungan dan bangsa
ingat kode etik pecinta alam Indonesia semuanya sama.

Salam Lestari
STOP GLOBAL WARMING menuju Indonesia HIJAU.........!

sumber : fathan85@gmail.com
thanks untuk seorang fathan (patkay fpa)saudara seperjuangan di organisasi, semoga cita-cita kita terwujud di kemudian hari

» Read More....

Gunung Slamet 3428 Mdpl



Gunung Slamet, salah satu gunung di jawa yang sangat eksotis, terletak di wilayah propinsi Jawa tengah dan menjadi perbatasan 5 wilayah kabupaten yaitu Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, Bumiayu. terletak di 7°14,30' LS dan 109°12,30' BT dengan ketinggian 3428 Mdpl (menurut mbah wiki ketinggian Gunung Slamet 3432 Mdpl)merupakan gunung tertinggi di Jawa Tengah, dan tertinggi kedua di Jawa setelah Gunung Semeru.
Gunung Slamet sendiri terbagi menjadi 5 jalur pendakian, dengan jalur konvensional di jalur Bambangan, yang berada di wilayah kabupaten Purbalingga dan dikelola oleh dinas pariwisata kabupaten Purbalingga, jalur Bambangan merupakan jalur yang sering di lalui untuk pendakian para pendaki Gunung, baik yang tergabung di organisasi pecinta alam ataupun freelance yang hobby dengan kegiatan alam bebas.
Jalur kedua adalah jalur Baturraden, wilayahnya terletak di kabupaten Banyumas, start pendakian jalur tersebut adalah lokawisata baturraden, tempat wisata tersebut merupakan salah satu wiasata favorit jawa tengah, terdiri dari pemandian air panas, camping ground, lokawisata, dan kebun raya baturraden, jalur tersebut dikelola oleh PALAWI perusahaan di bawah dephut Banyumas. Jalur baturraden merupakan jalur yang sering untuk pelatihan dasar pecinta alam, penelitian flora dan fauna bagi kawan-kawan pecinta alam purwokerto dan sekitarnya, untuk informasi lebih jauh tentang jalur ini bisa ke KMPA FAKTAPALA STAIN Purwokerto (0281)635624 ext 120.
Jalur yang ketiga adalah jalur Gambuhan, terletak di wilayah kabupaten Pemalang, start pendakian jalur ini adalah pos pengamatan (pos vulcanologi )Gunung Slamet, merupakan pos pemantauan perkembangan gunung Slamet, kita bisa banyak belajar tentang vulcanologi di tempat tersebut.
Jalur keempat adalah jalur Guci, terletak di wilayah kabupaten tegal, start pendakian lewat jalur ini merupakan tempat wisata Guci dan tidak berbeda jauh dengan tempat wisata baturraden, pemandian air panas, camping ground, dan outbound area. untuk informasi bisa melalui kelompok pecinta alam GALAS Guci.
Jalur kelima adalah jalur kaliwadas, terletak di wilayah Bumiayu, start pendakian jalur ini di area ladang penduduk. untuk info lebih lanjut silahkan hubungi kawan-kawan MAPALA purwokerto, atau ke KMPA FAKTAPALA STAIN Purwokerto.
untuk yang membaca posting ini silahkan mengkritisi dan menambah kekurangan dari informasi tersebut di atas, karena penulis sendiri baru mendaki Gunung Slamet lewat tiga jalur, yaitu jalur Bambangan, Baturraden, dan Guci, untuk jalur Gambuhan kita hanya melalui info ketika belajar Vulcanologi di tambah info kawan organisasi KMPA FAKTAPALA yang sudah khatam 5 jalur. begitu juga info untuk jalur Kaliwadas Bumiayu.
untuk kawan-kawan yang membutuhkan peta 5 jalur gunung Slamet silahkan datang ke Gerbong KMPA FAKTAPALA STAIN Purwokerto jl A.Yani 40 A Purwokerto

» Read More....

AUFKLARUNG

SEMANGAT.........! itu kata yang pertama terlintas dalam benakku ketika baru saja komunikasi dengan teman lamaku Dienullah Fathan Mubiena, seorang mantan ketua umum FAKTAPALA periode 2002-2003, yang telah memberikan sebuah arti perjuangan dalam kehidupan kita. cita-cita untuk mendapatkan kebebasan hidup, dengan membentuk kepribadian yang baik serta keinginan untuk bisa memberikan arti tentang kehidupan, baik kehidupan pribadi maupun kepada orang di sekitarnya.
thanks for your support,hingga saat ini aku bisa mamahami arti kehidupan, mari kita wujudkan cita-cita (impian) kita pada Dies Maulidiyah XVI KMPA FAKTAPALA STAIN Puwokerto tahun 2012 kalau kita diberi umur, kita bisa berkumpul lagi, dengan membawa cerita perjuangan dan bukti kesuksesan kita, bersama kawan- kawan seperjuangan.
Tanggap Tanggon Trengginas.
"Satu Bumi Satu keluarga Satu Dalam Diri Kami FAKTAPALA"

» Read More....

sejarah pemanjatan

Sejarah Pendakian Gunung dan Panjat Tebing di Indonesia1492
Sekelompok orang Perancis di bawah pimpinan Anthoine de Ville mencoba memanjat tebing Mont Aiguille (2097 m), dikawasan Vercors Massif. Tak jelas benar tujuan mereka, tetapi yang jelas, sampai beberapa dekade kemudian, orang-orang yang naik turun tebing-tebing batu di Pegunungan Alpen adalah para pemburu chamois, sejenis kambing gunung. Jadi mereka memanjat karena dipaksa oleh mata pencaharian, kurang lebih mirip para pengunduh sarang burung walet gua di tebing-tebing Kalimantan Timur atau Karang Bolong, Jawa Tengah.

1623
Yan Carstensz adalah orang Eropa pertama yang melihat “….. pegunungan yang sangat tinggi, di beberapa tempat tertutup salju !” di pedalaman Irian. Salju itu sangat dekat ke khatulistiwa. Laporannya tak dipercaya di Eropa, padahal belum lama berselang diberitakan ada juga salju di Pegunungan Andes dekat khatulistiwa.


1624
Masih berkaitan dengan pekerjaan juga, pastor-pastor Jesuit merupakan orang-orang Eropa pertama yang melintasi Pegunungan Himalaya, tepatnya Mana Pass (pass = pelana/punggungan yang terentang antara dua puncak), dan Garhwal di India ke kawasan Tibet.
1760
Profesor de Saussure agaknya begitu jatuh cinta pada Mont Blanc di perbatasan Perancis-Italia, sehingga dia menawarkan hadiah besar bagi siapa saja yang dapat menemukan lintasan ke puncaknya, untuk penyelidikan ilmiah yang diimpikannya. Sayang tak ada yang tertarik, terutama karena keder terhadap naga-naga yang konon mbaurekso di puncak gunung tertinggi di Eropa Barat itu.

1786
Setelah beberapa percobaan gagal, Puncak Mont Blanc (4807 m) digapai manusia. Mereka adalah Dr.Michel-Gabriel Paccard dan seorang pandu gunung, Jacques Balmat. Puncak tertinggi di Alpen yang didaki sebelumnya adalah Lysjoch (4153 m), tahun 1778.

1830
Alexander Gardiner melintasi Pelana Karakoram dari Sinkiang di Cina ke wilayah Kashmir di India.

1852
Ahli-ahli ukur tanah di India berhasil menentukan ketinggian Puncak XV, 8840 meter. Berarti puncak tertinggi di dunia, mengalahkan Puncak VIII (Kangchenjunga, 8598 m) yang sebelumnya dianggap paling tinggi. Puncak XV itu lalu diberi nama Everest (padahal aslinya orang Nepal menyebutnya Sagarmatha, atau Chomolungma kata orang Tibet). Belakangan ketinggiannya dikoreksi, 8888 meter, lalu dikoreksi lagi menjadi 8848 meter, sampai sekarang.

1854
Batu pertama Zaman Keemasan dunia pendakian di Alpen, diletakkan oleh Alfred Wills dalam pendakiannya ke Puncak Wetterhom (3708 m), cikal bakal pendakian gunung sebagai olah raga.

1857
Alpine Club yang pertama berdiri, di Inggris.

1858
Ketinggian K2 (singkatan Karakoram nomer 2) terukur, 8610 meter, menggeser lagi kedudukan Kangchenjunga menjadi juara tiga.

1865
Dinding selatan Mont Blanc dipanjat untuk pertama kali lewat lintasan Old Brenva, menandai lahirnya panjat es (ice climbing). Sementara itu di Alpen bagian tengah, Edward Whymper dan enam rekannya berhasil menggapai Puncak Matterhorn (4474 m)di Swiss. Tetapi 4 anggota tim, yang saling terikat dalam satu tali, tewas dalam perjalanan turun, ketika salah seorang terpeleset jatuh dan menyeret yang lain. Musibah ini mengakhiri 11 tahun Zaman Keemasan. Tak urung lebih dari 180 puncak besar telah didaki dalam masa itu, sedikitnya satu kali, dan lebih dari setengahnya oleh orang-orang Inggris.

1874
WA Coolidge mendaki Puncak Jungfrau dan Wetterhorn di musim dingin, sehingga digelari Bapak Winter Climbing. Pada tahun 1870-an ini muncul trend baru, pendakian tanpa pemandu, yang segera menjadi ukuran kebanggaan di antara pendaki.

1878
Regu yang dipimpin Clinton Dent berhasil memanjat Aiguille du Dru di Perancis, memicu trend baru lagi, yaitu pemanjatan tebing-tebing yang tak seberapa tinggi namun curam dan sulit.

1883
WW Graham menjadi orang Eropa pertama yang mengunjungi Pegunungan Himalaya dengan tujuan mendaki gunung sebagai olahraga dan petualangan. Dia mendaki beberapa puncak rendah di kawasan Nanda Devi dan Sikkim India, bahkan konon berhasil mencapai Puncak Changabang (6864 m).

1895
Percobaan pertama mendaki gunung berketinggian di atas 8000 meter, Nanga Parbat (8125 m), oleh AF Mummery. Orang Inggris yang sering disebut Bapak Pendakian Gunung Modern ini hilang pada ketinggian sekitar 6000 meter.

1899
Ekspedisi Belanda pembuat peta di Irian menemukan kebenaran laporan Yan Carstensz, yang dibuat hampir 3 abad sebelumnya. Maka namanya diabadikan di situ.

1902
Percobaan pertama mendaki K2, oleh ekspedisi dari Inggris.

1907
Ekspedisi di bawah Tom Longstaff mendaki Trisul (7120 m), puncak 7000-an yang pertama. Longstaff adalah orang pertama yang mencoba penggunaan tabung oksigen dalam pendakian.

1909
Ekspedisi Persatuan Ahli Burung dari Inggris (BPUE) memasuki rawa-rawa sebelah selatan kawasan Carstensz. Dalam 16 bulan mereka kehilangan 16 orang anggota mati dan 120 sakit.

1910
Karabiner buat pertama kali dipakai dalam pendakian gunung, diperkenalkan oleh pemanjat-pemanjat dari Munich, Jerman Barat, diilhami oleh penggunaannya dalam pasukan pemadam kebakaran.

1912
Eks anggota ekspedisi BPUE 1090, Dr.AFR Wallaston, kembali ke Irian bersama C.Bodden Kloss, dengan 224 kuli pengangkut barang dan serdadu. Tiga jiwa melayang.

1921
George L.Mallory dkk. berhasil sampai di North Col Everest dalam perjalanan penjajagan mereka dari sisi Tibet.

1922
Usaha pertama mendaki Everest berakhir pada ketinggian 8320 meter di punggungan timur laut.

1924
Mallory dan Irvine yang kembali mencoba Everest, hilang pada ketinggian sekitar 8400 meter. Rekannya, Edward Norton, mencapai 8570 meter, rekor waktu itu, sendirian dan tanpa bantuan tabung oksigen.

1931
Schmid bersaudara mencapai Puncak Matterhorn lewat dinding utara, sekaligus melahirkan demam North Wall Climbing. Peningkatan taraf hidup di Inggris dan Eropa daratan pada umumnya, menimbulkan perubahan pola penduduk kota melewatkan waktu luangnya, menyebabkan populernya panjat tebing.

1932
Grivel memperkenalkan cakar es (crampoon) model 12 gigi, yang karena efektifnya tetap disukai hingga kini.

1933
Comici dari Italia memanjat overhang dinding utara Cima Grande Lavredo di kawasan Dolomite, Alpen Timur, menandai aid climbing yang pertama. Sekitar tahun ini pula sol sepatu Vibram ditermukan oleh Vitale Bramini.

1936
Dr.A.H.Colijn, manajer umum perusahaan minyak Belanda dekat Sorong, dan geolog DrJ.J.Dozy, menemukan bijih tembaga di kawasan dinding timur Gletser Moriane, tak jauh dari kawasan Carstensz, Irian.

1937
Bill Murray mengubah tongkat pendaki yang panjang menjadi kapak es, menandai lahirnya panjat es modern.

1938
Dinding utara Eiger di Swiss akhirnya berhasil dipanjat, oleh tim gabungan Jerman Barat dan Austria, yang oleh Hitler diiming-imingi dengan medali emas olympiade. Dinding maut ini sebelumnya telah menelan cukup banyak korban, dan berlanjut hingga kini. .

1941
Ekspedisi Archbold ‘menemukan’ Lembah Baliem, kantung suku Dani dengan tingkat kebudayaan yang amat tinggi, di tengah belantara yang seolah tak berbatas dan tak tertembus. Irian kian jadi perhatian ilmuwan-ilmuwan dunia.

1949
Nepal membuka perbatasannya bagi orang luar.

1950
Tibet dicaplok Cina. Pendakian Himalaya dari sisi ini tak diperkenankan lagi. Maurice Herzog memimpin ekspedisi Perancis mendaki Annapurna (8091m), puncak 8000-an yang pertama, menandai awal 20 tahun Zaman Keemasan pendakian di Himalaya. Di Alpen, tali nilon mulai dipergunakan. Sebelumnya, tali serat tumbuhan hampir tak memiliki kelenturan, sehingga ada ‘hukum’ bahwa seorang leader tak boleh jatuh, sebab hampir pasti pinggangnya patah tersentak. Pakaian bulu angsa mulai membuat malam-malam di bivouac lebih nyaman.

1951
Don Whillan menemukan pasangannya, Joe Brown, duet pemanjat terkuat yang pemah dimiliki Inggris. Panjat bebas (free climbing) gaya Inggris menjadi tolok ukur dunia panjat tebing. Walter Bonatti dkk. menyelesaikan dinding timur Grand Capucin, awal aid climbing pada tebing yang masuk kategori big wall.
Bermula di Inggris, terjadi Revolusi Padas. Tebing batu gamping ternyata tak serapuh yang selama itu disangka. Tebing-tebing granit dan batuan beku lainnya mendapat saingan.

1952
Herman Buhl solo di dinding timur laut Piz Badile di Swiss, dalam waktu 4 1/2 jam. Inilah nenek moyang speed climbing. Rekor waktu pada rute tersebut, yang dibuat tahun 1937, 52 jam !

1953
Herman Buhl dkk. menggapai Puncak Nanga Parbat (8125 m), puncak 8000-an kedua yang didaki orang. Sir Edmund Hillary dari Selandia Baru dan Sherpa Tenzing Norgay yang tergabung dalam suatu ekspedisi Inggris, menjadi manusia-manusia pertama yang berdiri di puncak atap dunia, Everest.

1954
Ekspedisi Inggris sukses di Kangchenjunga, ekspedisi Perancis sukses di Makalu (8463 m). Di Alpen, Don Whillan dan Joe Brown mencatat dinding Barat Aiguille du Dru dalam 2 hari, rekor lagi.

1955
Walter Bonatti solo pilar barat daya du Dru 6 hari.

1956
Ekspedisi Jepang berhasil mendaki Manaslu (8163 m). Jepang segera menjadi salah satu negara besar dalam dunia pendakian di Himalaya.

1957
Herman Buhl dan tim Austria mencapai Puncak Broad Peak (8047 m), sekaligus mematok pendakian pertama gunung 8000-an dengan alpine tactic.

1958
Lapangan terbang perintis dibuka pada beberapa lokasi di Irian, membangkitkan semangat para pendaki gunung untuk menjajal Carstensz, sang perawan salju di khatulistiwa.

1960
Claudio Barbier dari Belgia solo ketiga dinding utara di Tre Cima Laverdo dalam 1 hari. Pertama kali speed climbing menggunakan teknik gabungan free dan aid climbing.
Helm mulai sering digunakan para pemanjat tebing.
Harness menjadi wajib, menyusul kematian seorang pemanjat Inggris di Dolomite. Harness pertama yang diproduksi massal dan dijual untuk umum terbuat dari webbing, merek Tankey.
Tebing 48 Citatah mulai digunakan sebagai ajang latihan bagi pasukan Angkatan Darat kita.

1961
Ekspedisi dari Selandia Baru coba mendaki Carstensz Pyramide tapi mengalami kegagalan sebab keterlambatan dukungan logistik lewat jembatan udara.

1962
Puncak Cerstensz Pyramide akhirnya berhasil digapai oteh tim Heinrich Heiner. Juga Puncak Eidenburg didekatnya, oleh ekspedisi yang dipimpin oleh Phillip Temple.
Awal pemakaian baut tebing di Alpen; Tebing pantai mulai diminati. Pemanjat Amerika Serikat mulai bicara di Alpen, diawali Hemmings dan Robbins yang menciptakan lintasan super sulit di dinding barat du Dru.

1963
Tim gabungan Inggris-AS memanjat dinding selatan Aiguille du Fou, hardest technical climbing di Alpen waktu ilu, dengan teknik-teknik aid climbing gaya AS. Kode etik dalam panjat tebing mulai banyak diperdebatkan di rumah-rumah minum. Pemanjatan solo pertama Eiger Nordwand, oleh Michel Darbellay, dalam satu hari.
Bonatti dan Zapelli menyantap mix climbing (ice dan rock) tersulit di Alpen, dinding utara Grand Pilier d’Angle di Mont Blanc. Seorang ahli gletser yang baru kembali dari Antartika berusaha mendaratkan pesawat terbangnya di di Puncak Jaya, dekat Carstensz. Untung angin kencang mengurungkan niatnya, sebab salju tebal di sana terlalu lunak sebagai landas pacu. Tapi buntutnya, dua pesawat DC 3 kandas di lereng utara dan selatannya, pada ketinggian sekitar 4300 meter.

1964
Ekspedisi Cina berhasil mendaki Shisha Pangma (8046 m)di Tibet, satu-satunya puncak 8000-an yang terletak diluar Nepal dan Pakistan (Karakoram). Beberapa pendaki Jepang serta 3 orang ABRI, Fred Athaboe, Sudarto dan Sugirin, yang tergabung dalam Ekspedisi Cendrawasih, berhasil mencapai Puncak Carstensz (4884 m) di Irian. Dua perkumpulan pendaki gunung tertua lahir, Mapala Ul di Jakarta dan Wanadri di Bandung. Tahun ini dianggap awal sejarah pendakian gunung di Indonesia.

1965
Seratus tahun pendakian pertama Matterhorn diperingati dengan peliputan pendakian Hornli dkk. Oleh BBC/TV sampai ke puncak. Untuk pertama kalinya pendakian gunung maupun panjat tebing menjadi olahraga yang juga dapat ‘ditonton’ orang banyak.
Robbins dan John Harlin dri AS bikin lintasan lurus di dinding barat du Dru, mendemonstrasikan keunggulan pemanjat AS dalam pemanjatan panjang dan berat. Pemerintah Nepal menutup pendakian Himalaya di wilayahnya.


1967
Revolusi bagi para pemanjat es. Chouinnard memperkenalkan kapak es berujung lengkung, dan McInnes menawarkan jenis Terodactyl. Lahirnya sekrup es berbentuk pipa meningkatkan standar pemanjatan ice climbing.
Penggunaan tali kernmantle dipelopori oleh Inggris.

1968
Nafas segar bagi para pendaki, sejumlah lapangan terbang milik misi Katolik dibuka (Ji Irian. Tapi dasar sial, hampir bersamaan dengan itu Pemerintah Rl tidak lagi mengeluarkan izin pendakian di kawasan Carstensz.

1969
Reinhold Messner keluar dari pertapaannya di tebing-tebing Alpen Timur, meluruk ke barat, menyikat dinding es raksasa tes Drotes dalam waktu 81/2 jam solo, membuyarkan rekor sebelumnya, 3 hari.
Pemanjat-pemanjat Jepang mulai membanjiri pasaran di Alpen, antara lain bikin lintasan baru di Eiger.
Sensus yang dilakukan British Mountaineering Club (BMC) mengatakan, ada 45.000 pemanjat dan 500.000 walkers, di Inggris saja.
Nomer perdana majalah ‘Mountain’ beredar, menjadi media pendaki gunung dan pemanjat tebing pertama yang beredar luas dalam bahasa Inggris, sehingga banyak mempengaruhi perkembangan lewat perdebatan dan opini.
Pemerintah Nepal membuka kembali wilayahnya bagi pendakian Himalaya, dengan beberapa peraturan baru dan membatasi pendakian pada puncak-puncak yang terdaftar dalam permitted peaks saja. Agen-agen trekking komersial tumbuh dan berjibun seperti kutu yak, menggelitik kelompok-kelompok kecil dari luar ‘main-main’ di Himalaya dengan mudah dan murah.
Soe Hok Gie dan ldhan Lubis gugur di Gunung Semeru, terkena gas beracun.

1970
Dinding Selatan Annapurna dirambah tim Inggris, menggunting pita pembukaan era pendakian jalur-jalur sulit di gunung-gunung besar. Tingkat kesulitan lintasan menjadi lebih penting dari pada sekedar mencapai puncak. Ini tak lepas dari kian canggihnya perlengkapan panjat es, kecepatan pemanjatan meningkat drastis.
Di Alpen artificial climbing tambah populer dan kaya teknik. Kurang lebih tahun ini pula lahir cabang panjat dinding. Tebing buatan yang pertama dikenal orang kemungkinan besar didirikan di Universitas Leeds,Inggris. Perancangnya Don Robinson, yang kemudian juga merancang dinding panjat di Acker’s Trust, Birmingham, dinding panjat pertama yang diklaim mampu menampung segala pegangan, pljakan dan gerakan panjat tebing, sekaligus menawarkan bentuk sculpture yang artistik.
Sejalan dengan itu, bentuk-bentuk latihan terpisah dalam panjat tebing mulai menggema. Salah seorang pelopornya ialah Pete Livesey, pemanjat yang juga pecinta speleologi dan olahraga kano, serta punya dasar di atletik sebagai pelari. Pete tahu benar pentingnya latihan spesifik bagi jenis-jenis olahraga tersebut. Dan dia mencoba menerapkan prinsip yang sama pada panjat tebing. Pelan tapi pasti, panjat tebing mulai dipandang lebih sebagai kegiatan atletis, ketimbang sekedar ‘hura-hura di tebing’. Tak lagi memadai semboyan ‘best training for climber is climbing’, apalagi hanya dengan memupuk kejantanan lewat gelas-gelas bir, seperti yang selama & dianut.

1971
Kawasan Carstensz kembali dibuka untuk pendakian, segera diserbu oleh ekspedisi-ekspedisi dari Australia, Jerman, AS, bahkan Hongkong. Tahun ini pula Mapala UI berhasil mencapai Puncak Jaya, antara lain oleh Herman O. Lantang dan Rudy Badil, orang-orang sipil Indonesia pertama.

1972
Untuk pertama kalinya panjat dinding masuk dalam jadwal olimpiade, yaitu didemonstrasikan dalam Olympiade Munich.

1974
Pasangan Reinhold Messner dan Peter Habeler mendaki Hidden Peak (8068 m) di Karakoram, 3 hari dengan Alpine push, kemudian memecahkan rekor kecepatan Eiger, 10 jam.

1975
Ekspedisi dari Jepang menjadi tim wanita pertama yang menjejakkan Puncak Everest. Sementara itu Cina mengirimkan tim pertamanya, dari punggungan timur laut. Perlengkapan panjat es kian lengkap, lalu ramalan cuaca kian akurat dengan intervensi komputer. Akibatnya, seolah tak ada lagi pelosok Alpen yang terpencil.
Namun, bercak-bercak kapur magnesium mulai terasa merisihkan tebing-tebing di Inggris dan Eropa daratan, kebanyakan dituduhkan sebagai ulah pemanjat-pemanjat ‘hijau’, yang mengobral magnesium pada lintasan-lintasan yang seharusnya bisa dilampaui tanpa bubuk itu.

1976
Harry Suliztiarto tak sanggup lagi menahan obsesinya, dengan tali nilon dia mulai latihan panjat memanjat di Citatah, dan dibelay oleh pembantu rumahnya. Patok pertama panjat tebing modern di Indonesia.

1977
Skygers Amateur Rock Climbing Group didirikan di Bandung oleh Harry Suliztiaito, Agus Resmonohadi, Heri Hermanu, Deddy Hikmat. Inilah awal tersebarnya kegiatan panjat tebing di Indonesia.
Ekspedisi Selandia Baru coba mendaki Everest tanpa bantuan sherpa. Mereka cuma sampai South Col, tapi mereka mereka seolah memukul gong yang gaungnya merantak ke mana-mana, ‘ekspedisi berdikari’. Yang pro mengganggapnya sebagai kejujuran yang wajib, yang kontra melecehkannya sebagai kesia-siaan yang konyol. Perdebatan tak selesai hingga kini.

1978
Messner & Habeler menggegerkan dunia kangouw Himalaya dengan pendakian Everest tanpa bantuan tabung oksigen. Tambah geger ketika Messner bersolo karier di Nanga PQrtied dalam waktu 12 hari. Pendakian solo ini oleh banyak pakar dianggap lebih penting daripada pendakian tanpa oksigennya.
Pemerintah Nepal menambahkan beberapa permitted peaks.

1979
Harry Suliztiarto memanjat atap Planetarium, Taman Ismail Marzuki.

1980
Tebing Parang untuk pertama kalinya oleh tim ITB, di bawah pimpinan Harry Sulisztiarto. Wanadri untuk pertamakalinya menyelenggarakan ekspedisi ke Carstensz di Pegunungan Jayawijaya. Skygers menyelenggarakan sekolah panjat tebing untuk pertama kalinya. Sampai kini belum ada lagi kelompok yang membuat pendidikan panjat tebing untuk umum seperti ini.

Pemerintah Nepal membuka kesempatan pendakian musim dingin, di samping musim semi dan musim gugur. Kian banyak kaki meratakan jalan-jalan setapak dipelbagai pelosok Himalaya, kikan tinggi sampah menumpuk di sana-sini. Sebagai gantinya, konon mata uang asing makin deras mengalir ke sana. Tapi siapa yang tambah kaya?
1981
Dua ekspedisi Indonesia sekaligus di dinding Selatan Carstensz, Mapala Ul dan ITB. Salah seorang anggota tim Mapala Ul, Hartono Basuki, gugur di sini. Jayagiri dari Bandung mengirimkan Danardana mengikuti sekolah pendaki gunung di Glenmore Lodge, Skotlandia, dilanjutkan pendakian Matterhorn di Swiss.

1982
Jayagiri kembali mengirimkan orang, Irwanto, ke sekolah pendakian di ISM, Swiss, dilanjulkan ekspedisi 4 orang ke Mont Blanc di Perancis, dan Matterhorn serta Monte Rosa di Swiss.
Ahmad dari kelompok Gideon Bandung tewas terjatuh di Tebing 48 Citatah, korban pertama panjat tebing di Indonesia.

1984
UGM (Mapagama) mengirimkan Tim Ekspedisi Gajah Mada ke Irian Jaya. Tim panjatnya berhasil mencapai puncak Carstensz Pyramide melalui jalur normal.
Tebing Lingga di Trenggalek, Jawa Timur, serta tebing pantai Uluwatu di Bali, berhasil dipanjat oleh kelompok Skygers bersama GAP (Gabungan Anak Petualang) dari Surabaya.

1985
Tebing Serelo di Lahat, Sumatra Selatan, berhasil dipanjat oleh tim yang menamakan dirinya Ekspedisi Anak Nakal. Ekspedisi Mapala Ul gagal mencapai Puncak Chulu West (6584 m) di Himalaya, Nepal. Ekspedisi Jayagiri gagal memanjat Eiger Nordwand.

1986
Kelompok gabungan Exclusive berhasil memanjat Tebing Bambapuang di selatan Toraja, Sulawesi Selatan.
Ketompok UKL (Unit Kenal Lingkungan) Univeritas Pajajaran Bandung memanjat tebing Gunung Lanang di Jawa Timur.
Pemanjat-pemanjat Jayagiri Bandung merampungkan Dinding Ponot di air terjun Sigura-gura, Sumatera Utara.
Ekspedisi Jayagiri mengulang pemanjatan Eiger, berthasil, menciptakan lintasan baru. Mapala Ul mengirimkan ekspedisi ke Puncak Kilimanjaro (5895 m) di Afrika antara lain Don Hasman (Wartawan Mutiara).
Kompetisi panjat tebing pertama di dunia diselenggarakan di Uni Soviet, di tebing alam, dan sempat ditayangkan juga oteh TVRI.

1987
Empat Anggota Ekspedisi Aranyacala Universitas Trisakti tewas diserang Gerombolan Pengacau Irian dalam perjalanan menuju Jayawaijaya.
Ekspedisi Wanadri menyelesaikan pemanjatan Tebing Batu Unta di Kalimantan Barat. Kelompok Trupala memanjat tebing Bukit Gajah di Jawa Tengah. Sepikul di Jawa Timur disantap Skygers.
Beberapa ekspedisi dan pendaki Indonesia dikirimkan keluar negeri. Mapala Ul ke Puncak Chimborazo (6267 m)dan Cayambe (gagal) di Pegunungan Andes, Amerika Selatan.
Ekspedisi Wanita Indonesia Mendaki Himalaya ke lmja Tse, Himalaya, hampir bersamaan dengan dua anggota Ekspedisi Jayagiri Saddle Marathon yang sedianya berambisi memanggul sepeda ke puncak namun terhadang birokrasi Nepal. Di Afrika, ekspedisi sepeda ini berhasil mencapal puncak tertingginya, Kilimanjaro (5895 m) dan Mount Kenya (5199 m, tanpa sepeda).
Ekspedisi Wanadri gagal mencapai Puncak Vasuki Parbat (6792 m) di Garhwal Himalaya, India.
Lomba panjat tebing pertama di Indonesia dilaksanakan di tebing pantai Jimbaran di Ball.

1988
Dinding panjat buat pertama kali diperkenalkan di Indonesia, dibawa oleh 4 atlet pemanjat Prancis yang diundang atas kerjasama Kantor Menpora dengan Kedubes Perancis di Jakarta. Mereka juga sempat memberikan ilmu lewat kursus singkat kepada pemanjat-pemanjat kita. Bersamaan, lahir Federasi Panjat Gunung & Tebing Indonesia, diketuai Harry Suliztiarto.
Untuk pertama kalinya disusun rangkaian kejuaraan untuk memperebutkan Piala Dunia Panjat Dinding yang direstui dan diawasi langsung oleh UIAA (badan Internasional yang membawahi federasi-federasi panjat tebing dan pendaki gunung), diawali dengan kejuaraan di Snowbird, Utah, AS.
Ekspedisi panjat tebing pertama yang dilakukan sepenuhnya oleh wanita, Ekspedisi Putri Parang Aranyacala, Tower III. Sedangkan kelompok putranya memanjat Tebing Gunung Kembar di Citeureup, Bogor.
Ekspedisi UKL Unpad Bandung di Batu Unta, Kalbar, kehilangan satu anggotanya, Yanto Martogi Sitanggang jatuh bebas. Speed climbing pertama di Indonesia dilakukan oleh Sandy & Jati, di dinding utara Parang, 3 jam. Sekaligus merupakan pemanjatan big wall pertama tanpa menggunakan alat pengaman sama sekali, keduanya hanya dihubungkan dengan tali.
Lomba panjat ‘tebing buatan’ pertama dilakukan di Bandung, mengambil dinding gardu listrik.
Ekspedisi Wanadri berhasil menempatkan 3 pendakinya di Puncak Pumori (7145 m) di Himalaya, Nepal, disusul pasangan Hendricus Mutter dan Vera dari Jayagiri mendaki Imja Tse (6189 m), tanpa bantuan sherpa.
Lalu di Alpen, Ekspedisi Jayagiri Speed Climbing gagal memenuhi target waktu 2 hari pemanjatan dinding utara Eiger, mulur menjadi 5 hari. Sedangkan ekspedisi dari Pataga Jakarta berhasil menciptakan lintasan baru di dinding yang sama.
Di Yosemite, AS, Sandy Febyanto dan Jati Pranoto dari Jayagiri memanjat Tebing Half Dome (gagal memecahkan retor John Bachar & Peter Croft 4,5 jam) dan Tebing El Capitan (gagal memecahkan rekor 10,5 jam).

1989
Awal tahun dunia panjat tebing Indonesia merunduk dilanda musibah, gugurnya salah satu pemanjat terbaik Indonesia, Sandy Febyanto, jatuh di Tebing Pawon, Citatah. Tapi tak lama, semangat almarhum seolah justru menyebar ke segala penjuru, memacu pencetakan prestasi panjat tebing di Bumi Pertiwi ini.
Tim Panjat Tebing Yogyakrta/TPTY melakukan ekspedisi ke Dinding Utara Carstensz tetapi gagal mencapai puncak secara direct, namun jalur normal Carstensz berhasil dipanjat sebelumnya.
Kembali kawasan Citeureup dirambah anak Aranyacala, kali ini Tebing Rungking.
Arek-arek Young Pioneer dari Malang memanjat tebing Gajah Mungkur di seputaran dalam kawah Gunung Kelud. Kemudian tim Jayagiri dalam persiapannya ke Lhotse Shar di Nepal, mematok target memanjati semua pucuk-pucuk tebing sekeliling kawah Kelud tadi, tapi tak berhasil. Ekspedisi Lhotse Shar itu sendiri batal berangkat.
Tebing Uluwatu dipanjat ekspedisi putri yang kedua, dari Mahitala Unpar.
Kelompok MEGA Universitas Terumanegara melakukan Ekspedisi Marathon Panjat Tebing, beruntun di tebing-tebing Citatah, Parang, Gajah Mungkur, dan berakhir di Uluwatu, dalam waktu hampir sebulan, marathon panjat tebing pertama di Indonesia. Ekspedisi Putri Lipstick Aranyacala dia Bambapuang, tapi musibah menimpa sebelum puncak tergapai. Ali Irfan Batubara, fotografer tim, tewas tergelincir dari ketinggian.
Tahun ini tercatat tak kurang dari sepuluh kejuaraan panjat dinding diselenggarakan di Indonesia. Beberapa yang besar antara lain di Universitas Parahyangan Bandung, Universitas Trisakti Jakarta, ISTN Jakarta, di Markas Kopassus Grup I Serang, dua kali oleh Trupala SMA-6 (di Balai Sidang dan Ancol), lalu SMA 70 Bulungan Jakarta, kelompok KAPA FT Ul, Geologi ITB.
Mapala Ul bikin 2 ekspedisi, Mount Cook (3764 m) di Selandia Baru dan Puncak McKinley (6149 m) di Alaska. Empat anggota Wanadri mengikuti kursus pendakian gunung es di Rainier Mountaineering Institute di AS, dilanjutkan dengan bergabung dengan ekspedisi AS ke Kangchenjunga di Himalaya.
Di Alpen, Ekspedisi Wanita Alpen Indonesia berhasil pula merampungkan misinya, mendaki 5 puncak tertinggi di 5 negara Eropa, Mont Blanc (4807m, Perancis), Grand Paradiso (4601 m, Italia), Marts Rosa (4634 m, Swiss), Grossgiockner (3978 m, Austria) dan Zugsptee (2964 m, Jerman Barat).
Akhir tahun ini ditutup dengan gebrakan Budi Cahyono melakukan pemanjatan solo di Tower III Tebing Parang. Artificial solo climbing pada big wall yang pertama di Indonesia.

1991
Aryati menjadi wanita Asia pertama yang berhasil menjejakkan kakinya di Puncak Annapurna IV, Himalaya, pada Ekspedisi Annapurna Putri Patria Indonesia.
Tim Srikandi Tim Panjat Tebing Yogyakarta (6 orang) membuat jalur di Bukit Tanggul, Tulung Agung, Jawa Timur.

1992
Dunia petualangan Indonesia kembali berduka karena kehilangan dua orang terbaiknya, Norman Edwin dan Didiek Syamsu, anggota Mapala UI tewas di terjang badai di Gunung Aconcagua, Argentina.
Ekspedisi Pemanjat Putri Indonesia menjejakkan kakinya di Puncak Tebing Cima Ovest, Tre Cime, Italia.
Ekspedisi Putri Khatulistiwa Tim Panjat Tebing Yogyakarta memanjat dinding utara Bukit Kelam, Sintang, Kalimantan Barat.

1996
Clara Sumarwati membuat kontroversi dalam pendakiannya di Everest, puncak tertinggi di Pegunungan Himalaya pada tanggal 26 September 1996. Banyak pihak di Indonesia yang meragukan bahwa kedua kakinya telah menjejak puncak tertinggi di dunia itu. Tetapi berdasarkan data dari Adventure Stats.com pada bulan Januari 2002 nama Clara Sumarwati telah tercatat sebagai pendaki Everest ke 836.

1997

Pratu Asmujiono menyusul Clara menjejakkan kakinya di Puncak Everest pada tanggal 26 April. Menurut catatan Adventure Stats.com, ia merupakan orang yang ke 851. Asmujiono berangkat bersama tim Ekpedisi Everest Indonesia yang merupakan gabungan anggota Kopassus dan pendaki sipil lainnya.

sumber :http://catros.wordpress.com

» Read More....

tips untuk para penggiat alam bebas

TIP MENAMBAH TENAGA posted FP

Jagalah tubuh agar tidak lelah, pertahankan kondisi prima, tambahkan kesegaran pada keseharian Anda dengan tips sederhana berikut ini:

1. Sarapan pagi
Sangat mudah untuk dilewatkan, namun melewatkan sarapan pagi dapat mengganggu Anda. Menyediakan waktu untuk bersantap pagi dapat mendorong metabolisme Anda semakin kuat dan memberi Anda energi untuk pembakaran. Pilih makanan yang kaya karbohidrat seperti sereal atau roti gandum, karena tubuh Anda memerlukan Glukosa sebagai bahan bakar.

2. Minum yang cukup
Minumlah 1.25 liter air segar dan jadikan kebiasaan walaupun itu melebihi kebutuhan Anda setiap harinya. Dehidrasi menyebabkan fungsi otak menjadi kurang efisien.

3. Istirahat yang cukup
Orang dewasa rata-rata membutuhkan waktu delapan jam untuk tidur. Mengatur waktu yang cukup untuk mengistirahatkan mata.

4. Konsumsi makanan sehat
Jangan tinggalkan makanan sehat. Berpergian terlalu lama tanpa makan memungkinkan gula darah Anda menurun, menyebabkan kekurangan energi.

5. Kehilangan zat besi
Bagi wanita khususnya, pastikan kadar zat besi Anda cukup, zat besi bisa ditemukan pada daging merah dan sayuran hijau.

6. Waspadai kafein
Satu atau dua cangkir teh, teh dapat membantu kesiagaan mental Anda. Namun apabila Anda minum hingga berlebihan, perasaan gelisah dan emosi dapat muncul.

7. Berhenti merokok demi kebaikan
Nikotin menghabiskan oksigen dalam darah Anda. Mengingat oksigen dan glukosa diperlukan untuk menghasilkan energi, alasan mengapa perokok lebih mudah lelah menjadi jelas.

8. Berelaksasi sejenak
Relaksasi dapat menghilangkan stress dan meredakan gejala insomia. Cobalah berbagai aktivitas, meditasi atau mendengarkan musik instrumen, hingga Anda menemukan mana yang tepat.
sumber http://www.filmpendek.org/

» Read More....

profil KMPA FAKTAPALA STAIN Purwokerto

PROFIL KMPA FAKTAPALA STAIN Purwokerto
Oleh :Pherlee Elkhalieqy 0074
Pecinta Alam, itu merupakan sebutan orang-orang yang suka berpetualang alam bebas. Entah kenapa masyarakat secara umum me-generalisirkan istilah pecinta alam identik dengan orang yang suka berkegiatan di alam bebas, padahal kalau kita perhatikan secara spesifik sangatlah berbeda antara pecinta alam dengan penggiat alam, kalau pecinta alam merupakan wadah para penggiat alam bebas sudah pasti tidak lepas dengan pelestarian lingkungan (Konservasi lingkungan hidup), sedangkan penggiat alam merupakan organisasi atau klub yang mewadahi orang- orang yang hoby berpetualang di alam bebas.
Kelompok Mahasiswa Pecinta Alam (KMPA)”FAKTAPALA“ STAIN Purwokerto, merupakan unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang mewadahi bakat dan minat kawan-kawan mahasiswa yang hobby dengan kegiatan alam bebas, baik kegiatan petualangan alam bebas, dan konservasi lingkungan hidup. Di KMPA FAKTAPALA“ sendiri sudah ada beberapa divisi yang mewadahi bakat minat anggotanya, yaitu :
- Divisi Gunung Hutan (GH) di mana divisi ini spesifikasi kepetualangan rimba dan gunung, seperti pendakian gunung, jungle survival, jungle hiking, Orienteering(navigasi darat), ekspedisi gunung dan hutan.
Kegiatan yang sudah terprogram adalah pendakian wajib Gunung Slamet dengan tujuan untuk bisa mengenal gunung yang ada di wilayah purwokerto, pendakian lain yang sudah dilaksanakan di antaranya ekspedisi Semeru Arjuna Welirang (Jawa Timur tahun 2003) pengembaraan triple S (Slamet Sindoro Sumbing ) Jawa Tengah 2004, pengembaraan Gunung Rinjani dan Gunung Agung ( NTB dan Bali 2005), pengembaraan Gunung Kerinci (Jambi 2006) Pengembaraan Gunung Argopuro dan Gunung Raung ( Jawa Timur 2007 ) dan Pengembaraan gunung Leuser (NAD 2008) jungle survival yang bertujuan untuk mengembangkan keberanian mental anggota serta menumbuhkan pemahaman tentang lingkungan yang kita tinggali, mengikuti lomba orienteeringi dan pada tahun 2008 tim KMPA FAKTAPALA juara 1 untuk wilayah regional Jateng serta peringkat 13untuk nasional,
- Divisi Rock Climbing (RC) merupakan divisi yang mewadahi anggota yang berbakat dan berminat dibidang panjat tebing, baik adventure dengan media tebing alam dengan orientasi petualangan, maupun sport(atlet) dengan media tebing buatan (Wall Climbing) dengan orientasi prestasi, KMPA FAKTAPALA sendiri merupakan salah satu club panjat tebing di Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) pengcab Banyumas, dan beberapa anggota KMPA FAKTAPALA menjadi pengurus cabang FPTI, baik di Banyumas maupun di sekitarnya, sedangkan kegiatan panjat tebing alam bebas yang pernah dilakukan adalah pemanjatan tebing putih di kecamatan gombong- kebumen (kegiatan pengkaderan tahunan) pemanjatan tebing parang ndok di yogyakarta (pengembaraan tebing 2008)
- Divisi Caving (Gua) divisi ini spesifik untuk anggota yang hoby petualangan bawah tanah, yaitu penelusuran gua, baik gua yang horisontal maupun yang vertikal, dengan tujuan eksplorer kekayaan alam bawah tanah, program yang tahunan dan pengkaderan divisi caving adalah eksplorer gua petruk dan liyah, serta pemetaan (maping) gua petruk dan liyah 2 (Pengembaraan Gua 2008)
- Divisi Lingkungan Hidup (LH) spesifik untuk anggota yang menyukai konservasi alam, pelestarian alam bebas, budaya tradisional,pengamatan dan penyelamatan satwa liar dan langka, kegiatan tahunan yaitu assesment masyarakat pinggir hutan banyumas, Ranu Pane Conserfation centre (Jawa Timur 2004).pengembaraan di suku Baduy Banten 2008
- Divisi yang akan dikembangkan pada tahapan berikutnya adalah divisi arung jeram (rafting)
Di KMPA FAKTAPALA“ sebagai organisasi pecinta alam tidak hanya sekedar mewadahi hobby petualangan alam bebas, kita juga tergabung dengan SAR (Search And Rescue) Banyumas yang merupakan,operasi SAR yang pernah kita laksanakan yaitu tergabung dengan tim SAR kasus hilangnya anggota MAPAGAMA (UGM) pada tahun 2001,Latiha Gabungan SAR FORDIK Purwokerto tahun 2003 pelatihan SAR dengan Yayasan Alam Bebas Indonesia (YABI) Tulung Agung Jawa Timur 2004,relawan Tsunami Aceh tahun 2005, relawan musibah tanah longsor Sijeruk Banjarnegara 2006, dan relawan musibah gempa yogyakarta 2006. selain itu dengan menjadi anggota KMPA FAKTAPALA akan menambah wacana keilmuan tentang organisasi, jadi kawan-kawan mahasiswa yang masuk ke KMPA FAKTAPALA tidak hanya mengasah kemampuan bakat dan minat petualangan saja, tapi juga bisa belajar berorganisasi, dan mengembangkan wacana intelektual dengan basis petualangan dan lingkungan hidup.
Untuk kawan-kawan mahasiswa baru,selamat datang di kampus perjuangan STAIN Purwokerto, mari bergabung dan berproses bersama kita di dunia petualangan.
Salam Lestari........!

» Read More....

panduan untuk para pendaki gunung

Manajemen Emosional

Dan Karakterisitik Dalam Pendakian Gunung

Mendaki gunung merupakan suatu kegiatan yang melibatkan kekuatan fisik, pengaturan rencana perjalanan, aplikasi keilmuan, dan manajemen emosional.

Manajemen emosional merupakan hal yang paling sering dilupakan oleh para pendaki gunung dalam menjalani aktivitasnya di alam bebas. Manajemen emosional sendiri secara harfiah berarti pengaturan, rencana, dan aplikasi tingkah laku berdasarkan karakteristik mental, sifat, dan kejiwaan. Oleh karena itu tingkat kenyamanan dalam suatu perjalanan dapat ditentukan oleh kemampuan seseorang dalam memanajemen emosinya.

Gonjess seorang praktisi dunia petualangan pernah berkata dalam suatu kesempatan “ Jika kita ingin merasakan suatu kenyamanan dalam mendaki gunung, kita harus dapat beradaptasi dengan situasi dan kondisi lingkungan tempat kita melakukan pendakian “. Adaptasi sendiri dalam hal ini meliputi banyak hal, diantaranya adaptasi karakteristik dan pembawaan kita terhadap adat istiadat masyarakat, alam sekitar, dan teman seperjalanan kita.

Asumsinya seperti ini, jikalau kita seorang akuntan keuangan terkenal tetapi kita ingin mencoba suatu pengalaman baru dengan bergabung ke dalam komunitas tukang semir sepatu. Otomatis kita harus dapat berfikir seperti seorang tukang semir sepatu, jika kita masih tetap berfikir dengan karakteristik seorang akuntan, akan sulit bagi kita untuk merasa nyaman dalam bergabung dengan komunitas tukang semir sepatu.

Ada beberapa tips yang berkaitan dengan manajemen emosional dan karakterisitik dalam pendakian gunung, diantaranya :

  1. Sering melakukan observasi tentang karakterisik emosional masyarakat tempat kita akan melakukan kegiatan pendakian gunung.
  2. Mempelajari budaya dan bahasa daerah masyarakat sekitar tempat kita melakukan kegiatan pendakian gunung.
  3. Selalu bertanya tentang karakteristik diri kita kepada orang-orang terdekat sebagai bahan pembelajaran dan instropeksi diri.
  4. Rajinlah berdiplomasi dengan banyak orang untuik mempertajam daya adaptasi kita terhadap situasi dan kondisi dimana kita dituntut untuk menyamakan pola pikir dengan beberapa orang yang berbeda.
  5. Rajinlah berlatih kemampuan pembatasan diri seperti puasa, menyepi, dll. Agar kita dapat memprediksi efek dari kejiwaan kita terhadap lingkungan sekitar.

Mendaki gunung bukanlah kegiatan yang sederhana jika kita ingin merasakan kenyamanan dalam berkegiatan didalamnya. Kadang mendaki gunung dapat menimbulkan efek jera bagi para penggiat jika mereka tidak mampu memanajemen diri mereka dengan benar.

Meraih puncak gunung adalah reprentasi luapan jiwa seseorang, ia akan lebih sempurna untuk dinikmati jika kita merasa nyaman dalam perjalanan meraihnya.

» Read More....

mari kita renungkan



Salam Lestari
petualangan alam bebas, sebuah kegiatan yang dikatakan "menantang alam", namun kalau kita renungi makna filosofinya sebetulnya kegiatan tersebut adalah bentuk rasa syukur kita terhadap ciptaan tuhan yang maha indah, selama kita melakukan kegiatan tersebut dengan kode etik pecinta alam itu sendiri. namun banyak pihak yang mengatakan bahwa bentuk kegiatan alam bebas adalah kegiatan hura-hura yang tidak ada maknanya, untuk meluruskan pandangan tersebut mari kita seluruh anggota kelompok pecinta alam di seluruh dunia bahwa kegiatan di alam bebas tidak seperti yang mereka bayangkan, dengan cara berperilaku positif, tampilan boleh kucel bin kumal, tapi hati tetaplah beriman kepada sang pencipta, kita bukan sang penantang alam, tapi kita sang pejuang yang melestarikan lingkungan, budaya, dan tetap nasionalis..
kawan-kawan faktapala STAIN Purwokerto merupakan komunitas pecinta alam yang berbasis kampus yang religius, maka kita sebagai anggota harus arif dan bijak dalam mensikapi berbagai permasalahan lingkungan, tidak hanya sekedar slogan saja tapi juga dalam dataran aplikasi.
budaya masa lalu yang kurang bagus tinggalkan , dan mari kita membuat sesatu yang berharga bukan hanya bagi kita secara pribadi, namun juga angkat nama baik organisasi, almamater kampus kita, juga agama kita.
Tanggap Tanggon Trengginas (3T) bukan hanya sekedar slogan
Satu Bumi Satu Keluarga Satu Dalam Diri Kami FAKTAPALA
one earth one family n one peace.
Salam Lestari.........................!!!!!

» Read More....

renungan untuk sang petualang



milenium ketiga yang merupakan era multi dimensi, di mana kita hidup dalam berbagai masalah yang selalu timbul tanpa kita tahu apa dan bagaimana suatu hal akan terjadi, kita sebagai manusia yang sudah difitrahkan oleh Allah untuk menjadi khalifah fil ardh harus bisa menjadi pemimpin di muka bumi ini, dengan cara bagaimana???? yang jelas dengan cara menjaga alam dan lingkungan disekitar kita dengan tanpa merusak dan mengeksploitasi secara berlebihan, gunakanlah potensi alam secara wajar, kita harus menyadari bahwa belakangan ini global warming yang terjadi karena ulah kita sebagai manusia, yang tidak pernah mau menyadari bahwa perlakuan kita mengeksploitasi bumi telah merusak tatanan kehidupan. selam ini kita beranggapan bahwa bencana yang terjadi karena takdir yang artinya secara tidak langsung kita telah menjustice tuhan sebagai penyebab segala bencana di muka bumi in.
sebagai kelompok penggiat alam bebas yang secara langsung beraktifitas di alam bebas kita wajib memahami apa itu ramah lingkungan, alam diciptakan Allah bukan hanya untuk tempat bersenang-senang, tidak hanya untuk dinikmati, tapi perlakukanlah alam dengan arif dan bijaksana, kita akan banyak menemukan pembelajaran dengan menghargai alam, seperti halnya seorang maestro kita bang iwan bahwa kita harus belajar dengan alam itu sendiri, karena kita juga termasuk bagian dari kehidupan alam itu sendiri, kalau bukan kita yang menjaga alam SIAPA LAGI ???????????????????????????

» Read More....