headerphoto

MEMORY EKSOTISME RINJANI



Sambil melihat foto-foto kenangan kegiatan alam bebas yang pernah aku lakukan jadi pengen mem posting tentang pengalamanku dulu waktu naik gunung Rinjani, salah satu gunung berapi di Indonesia yang terkenal ke seantero dunia dan berketinggian 3.726 m dpl, merupakan gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia dan menjadi incaran pencinta petualangan alam bebas.Terletak di sebelah utara tanah Lombok, Nusa Tenggara Barat. Ketinggian puncaknya hanya terkalahkan oleh Pegunungan Jayawijaya di tanah Papua dan Gunung Kerinci (gunung berapi tertinggi pertama di Indonesia)yang berada di tanah Sumatera.
September tahun 2005 (tanggal tepatnya lupa)aku pernah naik dalam rangka mendampingi temen- temen anggota muda FAKTAPALA STAIN Purwokerto melakukan pengembaraan ke gunung Rinjani dan gunung Agung (Bali), di tim anggota muda ada Dugo, Jibeng, Che-leng dan indah ketel (satu-satunya cewek dalam tim) aku sendiri bersama Drx di tambah Guplo dan Jackie, kita naik lewat jalur Sembalun Lawang dengan perhitungan pos awal pendakian di jalur ini relatif murah dan mudah dijangkau dengan transportasi umum, disisi lain kita juga baru pertama kali naik ke Rinjani
Persiapan awal kita untuk melakukan pendakian kita melakukan pengumpulan data informasi, peta dll dari kawan-kawan UPL MPA Unsoed, Mapala Satria UMP dan beberapa perhimpunan Mapala di Purwokerto (sorry tidak aku sebut satu persatu). Setelah itu pada hari H keberangkatan kita melakukan upacara pelepasan denga di lepas oleh pembina FAKTAPALA Bapak Bahrul Ulum dan PK III bapak Najib, setelah selesai, dengan di antar temen-temen kita menuju Stasiun Purwokerto untuk naik KA Gaya Baru Malam (19.00)menuju ke Surabaya sampai ke Surabaya rencana mau nyambung dengan kereta ke Banyuwangi di st Wonokromo tapi karena kereta dari purwokerto telat ya batal dech nyambungnya, akhirnya kita naik bus ke terminal Bungurasih.

Sebetulnya kita sudah kontek alumni di Surabaya tapi karena dia sibuk kerja akhirnya tidak sempat jemput, terpaksa dech kita berbingung ria di Bungurasih, sampai akhirnya kita ditawari salah satu perusahaan otobus untuk istirahat di loketnya, kemudian transakasi dan disepakati harga 135.000 /orang untuk sampai ke Mataram, sambil menunggu pemberangkatan ke Mataram kita bersih-bersih badan dulu (bau badan bro abis melakukan perjalanan panjang). Tepat pukul 13.00 waktu Surabaya kita berangkat menuju mataram, tak terasa dalam perjalanan kita banyak tidurnya, tengah malam (gak tahu jam berapa) kita mampir makan malam disebuah restoran (Situbondo)untuk makan malam (gratis bro satu paket sama tiket bus), -+ jam 4 pagi kita sampai pelabuhan ketapang dan menyeberang ke Gilimanuk.
Setelah itu kita menuju ke pelabuhan Padang bay untuk menyeberang ke gerbang pelabuhan laut Lembar, perjalanan menuju terminal bus di Kota Mataram. Di terminal kita mencari bemo (sebutan untuk angkutan kota mataram) menuju ke Universitas Mataram untuk keperluan transit di Graha Pala Rinjani (GPR UNRAM) di situ kita di sambut oleh Yuda (si gimbal), kebetulan sedang ada kegiatan outdoor jadi sekre GPR sepi, rencana mau langsung cabut ke Sembalun tapi karena beberapa teman capek di putuskan untuk istirahat dulu.
Eh…..bukannya kita bisa istirahat malah di goda untuk jalan-jalan ke pantai senggigi sama Yuda waaaah dengan semangatnya kita berangkat ke pante Senggigi, di jalan kita bertemu dengan joker salah satu anggota GPR juga. Tiba di Senggigi kita puas-puasin dech main kano, berenang, cuci mata liat cw2 bule #@%& hehehe sampai sunset… malem kita balik ke sekre GPR untuk packing persiapan perjalanan esok hari.
Diantar yuda sampai di jalan jalur bemo (dekat kampus) kita mencarter kendaraan jurusan Mataram-Aikmel. Sekira 1 jam perjalanan, sampailah di pasar Aikmel, persiapan logistic di pendakian kita belanja dulu setelah itu kita naik kendaraan elf yang langsung menuju pos pendakian Sembalun Lawang.
Selama menempuh perjalanan, kita melewati hutan tropis ditambah atraksi monyet liar di pinggiran jalan. Areal perkebunan kol, cabai dan bawang terbentang luas. Selain itu, tersaji pemandangan ngarai hijau mempesona yang dihuni suku Sasak tradisional, suku asli Pulau Lombok. Setiba di pos pendakian Sembalun Lawang, kita mendaftarkan diri. Sebelum keberangkatan, petugas jagawana memberikan pesan agar menjaga kebersihan dan menghormati adat istiadat penduduk setempat. Tak lupa diterangkan pula lokasi mata air yang tersembunyi. Bagi yang membutuhkan, tersedia jasa guide (pemandu) atau porter (tenaga angkut), yang dilengkapi penyewaan peralatan serta perbekalan standar pendakian gunung. Pengelolaan jasa wisata yang melibatkan suku Sasak ini, menerapkan tarif berbeda bagi wisatawan asing dan wisatawan lokal.
Akhirnya setelah persiapan pendakian matang kita berangkat, sebelum berangkat kita berdo’a bersama untuk keselamatan kita semua, tantangan awal yang mesti ditempuh adalah padang sabana yang luas dan berbukit-bukit. Karakteristik alam ini memberikan pengalaman baru bagi kita yang biasa mendaki pegunungan di tanah Jawa. Biasanya pegunungan di Jawa lebih banyak menyuguhkan hutan homogen dan heterogen. Dikarenakan Tanah tandus berdebu disertai iklim yang menyengat membuat stamina cepat terkura akhirnya dengan berbagai pertimbangan (beberapa teman fisiknya ngedrop) akhirnya kita camp di bawah pos I (tepatnya di jembatan), kita melakukan camp malam pertama di gunung Rinjani. Keesokan paginya sekitar jam 5.30 kita bangun dan melakukan aktifitas pagi, setelah itu jam 8an kita cabut dengan tekad sampau ke pelawangan. Dalam perjalanan kita di salip rombongan suku sasak yang menurut info dari mereka akan melakukan ritual.Setelah menempuh perjalanan sekitar 7 jam, sampailah di pos 3 kita melakukan istirahat kurang lebih satu setengah jam, kemudian melanjutkan perjalanan. Sampai akhirnya di tujuh puncak penyesalan fisik kita bener-bener drop, satu persatu kawan-kawan tumbang tapi kita tetap bertekad sampai pelawangan (ingat gak ndah kamu nangis kecape’an hehehehe...malu tuch). Dengan penuh perjuangan sampelah kita di pelawangan pas adzan maghrib dengan di sambut hembusan angin yang sangat kuat dan dingin.
Dengan semangatnya kita langsung mendirikan tenda di tempat yang tidak banyak angin (kita gak sampai di tempat camp karena sudah drop semua) masak, makan malam, evaluasi pergerakan, akhirnya tidur kecapekan. Bangun jam 2 pagi kita langsung packing dan bersiap untuk summit attach, akhirnya kita berjalan sampai ketempat camp yang sesungguhnya, buka tenda lagi untuk menyimpan carrier yang tidak mungkin dibawa kepuncak (kan mau balik lagi....?) jam 3 kita langsung summit attach bareng sama bule-bule dari swedia, england, australia dan prancis(gila meeen fisiknya luar biasa kuat untuk track). Niatnya kita mau liat sunrice di puncak tapi fisik keteter akhirnya kita cuma bisa foto sunrice di balik punggungan sebelah kiri aja. Sampai puncak kita sekitar jam 7.30 kalah jauh sama bule-bule yang udah pada turun duluan. Di puncak kita summit party (hehehe keren ya?) foto-foto narsis sampai jam 9an karena kondisi panas banget akhirnya kita turun.
Sampai hampir pelawangan kita di sambut kera-kera liar yang ngrubutin kita (mau foto bareng idola dan minta tanda tangan katanya wkwkwkwk) :D akhirnya dengan sedikit bujukan roti tawar dan buah-buahan kera-kera itu langsun pergi (gak tahunya kelaparan bro….!) sampai pelawangan kita jam 13an dan langsung packing persiapan menuju ke Segara anakan. Oh ya di sini kita ketemu dengan rombongan dari jakarta yang bawa kambing muda ke pelawangan bro (mau dibikin kambing guling di danau katanya) sedaaaaap......!
Jam 17an kita nyampe ke pantai danau segara anakan (temen-temen pada nggrundel katanya dari pelawangan ke Segara anakan Cuma 2 jam gak tahunya.......!) :D, buka tenda di pinggir pantai bertetangga dengan rombongan jakarta (mau pesta pantai neh hehehehe). Jam 21an kita dikirimi gule dan sate daging kambing muda (jarang-jarang kan di gunung bikin gule dan sate)wuaaaaah senengnyaaaa. :D ngobrol sana sini akhirnya kita tidur juag.
Bangun kita terkaget dengan banyak orang yang sedang melakukan ritual di depan tenda (Suku sasak Hindu yang kemaren ketemu) pakaiannya semua putih-putih,supaya gak mengganggu ritual kita minggir ke sebrang danau sekalian mandi, berengan dan (ini yang di arepin) mancing bro....! banyak banget ikannya, kita pake umpan gethuk dari ubi, ternyata dapet ikan kalper dan mujahir banyak (jacky yang paling jago) gede2 lagi, makan siang kita pake menu yang sangat bergizi :D, Segara Anakan back drop
setelah semuanya terpuaskan kita packing untuk persiapan melanjutkan perjalanan ke senaru (uhf .....pengennya lama tapi ngejar waktu ke gunung Agung seh) setelah foto-foto bareng sama kawan-kawan jakarta (sory lupa namanya) bareng bule-bule yang camp bareng akhirnya kita cabut sekitar jam 13an.. berjalan menyusuri pinggir danau, masuk hutan cemara, melewati padang edelweis, sampailah kita di pelawangan senaru jam 17an, langsung buka tenda sambil menikmati pemanangan dibawahnya, segara anakan, gunung baru uhf luar biasa kebesaran tuhan, peandangan yang sangat menakjubkan, menjelang malam kita masak, makan malam, evaluasi, canda ria akhirnya tidur.
Bangun jam 5an, keluar tenda melihat sunrice di balik gunung agung bali, wuih indahnyaaaa.....! setelah agak siang kita masak, packing, dan turun dari pelawangan jam 7an, denga target hari ini harus sampai ke mataram lagi. Dengan ngebut gunung akhirnya sampai di pos pelawangan Senaru jam 14an, kita bersih-bersih badan (bau bro....!)dan cari info tentang kebudayaan sasak, beli kaos (oleh oleh untuk temen2), jam 16.30 kita carter mobil ke mataram, tapi transaksi tidak menemui kesepakatan sampai mataram akhirnya kita diturunkan di tengah jalan dech ....! untung ketemu sama mahasiswa UNRAM akhirnya di tolong dengan menstop mobil pribadi untuk mengantar ke Mataram, akhirnya dengan kesepakatan 70rb supir mobil pribadi itu mau mengantar ke kampus UNRAM, sampai UNRAM malem hari,kita di sambut sama temen-temen GPR di sekre, setelah beramah tamah kita akhirnya tidur.
Keesokan harinya kita bersilaturahmi ke IAIN Mataram (amanat rektor kita bro) disambut sama temen-temen BEM (karena nggak ada MAPALAnya) luar biasa penyambutanyya salut deh sama presma dan mentri-mentrinya yang dengan begitu antusias menyambut tamu dari jawa hehehe (Syukron katsiron), kemudian kita menghadap ke rektor sambutanya juga luar biasa(termakasih pak sangunya) ;-). Bahkan kita disediakan mobil kampus menuju ke palabuhan lembar (senengnya):D, dengan diantar kawan-kawan BEM IAIN Mataram kita meninggalkan pulau seribu masjid, pengalaman yang entah kapan akan terulang lagi. Say good bay NTB see u tomorrow.......!!hiks hiks hiks
Thanks to :
- Special Allah SWT
- Ketua STAIN Purwokerto (Drs Kharirie,M.Ag)
- PK III STAIN Purwokerto(Drs.M.Najib.M.Hum
- Rektor IAIN Mataram
- GPR (Graha Pala Rinjani) Mataram ,yuda, joker dkk
- BEM IAIN Mataram
- Kawan-kawan FAKTAPALA
- Dan yang lain yang tidak bias saya sebutkan satu persatu

9 komentar:

pernah kesekar langit? :)
asyik banget disana ...

Sekar langit?? daerah mana tuh bu???eh makasih ya kunjunganya :-) tapi kok aku load ke blog ibu gak bisa?? undanganya dooong Hehehe kalau berkenan ngundang seh...??:)

So, udah berapa gunung neh total yg udah ditaklukin?

wah mana tuh sekar langit??? wah pasti seneng ya liat keagungan Tuhan yang menciptakan alam semesta

wah asyik yaw punya banyak pengalaman mendaki gunung, nich yang belum kesampaian mendaki gunung apa lagi mas?? :)

keindahan alam... dalam setiap tapak kaki kujelajahi... bukan ingin taklukan... hanya sekedar memuji karuniaNya yang tanpa batas

udah berapa gunung ya...?agak lupa seh, tapi masih bisa dihitung dengan jari kok, yang belum kesampaian...???
aku pengen ekspedisi seven summit ( kesampaian gak yaaa.....?)

salam lestari.............
piye kabare to anak2 faktapala
i miss you....

salam lestariii................
piye kabare tmn2 faktapala
i mizz you...