headerphoto

yang diperlukan ketika kegiatan outdoor

sepatu

Bahan sepatu yang baik harusnya bisa memenuhi empat syarat, yakni; membuat sepatu terasa lebih nyaman, bisa memperkecil risiko kulit kaki melepuh, bisa menyerap keringat dari kaki, dan mampu cepat kering.
Banyak produksi sepatu sekarang lebih memilih menggunakan bahan sepatu bermembran antiair tapi tetap dapat bernapas, seperti bahan Sympatex atau Gore-Tex. Karena bahan jenis tersebut menjamin tidak akan masuknya berbagai jenis cairan dan menjamin tercukupinya syarat bahan sepatu yang baik.
Jenis sepatu yang baik sekarang biasanya menggunakan tiga jenis lapisan sol. Sol terluar (outer sole), paling bagus terbuat dari bahan karet campuran. Karena dapat mengurangi risiko terpeleset bila sedang melakukan aktivitas di alam bebas. Cobalah lihat sol bagian terluar tersebut, yang baik biasanya memiliki pola tapak bergerigi dan pada tumit terdapat pola setengah bulat sehingga dapat menggigit tanah.
Dua lapisan sol yang lain adalah sol tengah (mid sole) dan sol terdalam (in sole). Sol tengah biasanya terbuat dari plastik atau lapisan nilon yang biasanya berjenis sangat tipis. Sementara kaku tidaknya lapisan tersebut tergantung dari dan untuk apa sepatu ini dibuat. Lapisan sol tengah yang kaku dibuat untuk pendakian gunung salju, sedangkan lapisan sol tengah yang semi kaku digunakan pada sepatu yang diperuntukan untuk trekking sampai dengan scrambling.
Sol bagian terdalam sepatu biasanya diambil dari bahan busa empuk. Tapi kebanyakan sepatu sekarang tidak didesain untuk mengoptimalkan fungsi ‘in sole’ tersebut. Fungsi sol terdalam yang mendukung kenyamanan dan kualitas peredaman terhadap kejutan sangat kecil.
Jika anda menginginkan lapisan ini bekerja lebih memuaskan disarankan Anda membuat anggaran lebih untuk hal tersebut. Sampai sekarang mulai banyak perusahaan sepatu perusahaan sepatu yang khusus memproduksi lapisan dalam sepatu seperti ini. Perusahaan seperti Spenco dan Sorbhotone mungkin menjadi satu-satunya pilihan yang ada sekarang. Meskipun ternyata masih sulit didapatkan di Indonesia. Tapi minimal Anda bisa membuat sendiri lapisan dalam ini dengan memotong lapisan busa tipis yang dilapisi kain bersifat menyerap cairan.
Pola Kaki
Bentuk sepatu bagaimana yang cocok untuk kaki kita perlu juga kita ketahui. Seperti kita ketahui ada berbagai jenis ukuran dan bentuk kaki manusia. Pola tapak yang berbeda membuat kita harus lebih teliti dalam memilih sepatu. Orang dengan pola tapak kaki lebar harus memilih sepatu dengan pola tapak lebih lebar, daripada sepatu yang mempunyai pola tapak sempit. Sekarang banyak perusahaan membuat sepatu yang disesuaikan dengan kelebaran tapak. Karena, biasanya sepatu untuk wanita didesain lebih pendek daripada untuk pria.
Semua gambaran di atas tentang bentuk sepatu tidak dapat hanya dilihat saja untuk mengetahui bagus tidaknya, tapi juga harus dirasakan dengan memakainya. Rasakan semua bagian dalam sepatu, termasuk lapisan busa yang ada di antara bagian atas leher sepatu dan rasakan juga bahan pelapis sepatu. Sepatu yang lebih rendah mutunya memiliki lapisan busa yang mempunyai fungsi penyerapan sedikit dan memerlukan waktu lama untuk kering.
Dalam kondisi beraktivitas di pegunungan atau alam bebas pilih sepatu yang memiliki lapisan pelindung mata kaki dan mempunyai lidah sepatu panjang serta menyatu dengan leher sepatu. Bagian ini kalau bisa ada lapisan nylon atau plastik di bagian dalamnya, ini dapat dirasakan di sekitar bagian leher dan lidah sepatu. Lapisan busa yang dilindungi plastik ini dapat mendukung kenyamanan sepatu dan berguna untuk melindungi kaki. Bagian leher sepatu yang menutup hingga mata kaki, melindungi kaki dan mata kaki dari terantuk batu dan terkilir. (Sulung Prasetyo S)





» Read More....

PENGENALAN GUNUNG

posting ini aku copas karena merupakan hal yang perlu di ketahui olah para pecinta alam apalagi bagi yang akan melakukan kegiatan out door atau yang besok akan mengikuti TWKM di Surabaya
GUNUNG
Yang disebut dengan gunung adalah suatu bentuk permukaan tanah yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan permukaan tanah di sekelilingnya. Gunung pada umumnya lebih besar dibandingkan dengan bukit, tetapi bukit di suatu tempat bisa jadi lebih tinggi dibandingkan dengan apa yang disebut gunung ditempat yang lain.


Gunung pada umumnya memiliki lereng yang curam dan tajam bisa juga dikelilingi beberapa puncak atau pegunungan. Pada beberapa ketinggian gunung bisa memiliki dua atau lebih iklim, jenis tumbuh- tumbuhan, dan kehidupan yang berbeda.
Pada umumnya iklim menjadi lebih dingin dan basah dengan semakin bertambahnya ketinggian. Kebanyakan gunung yang menjulang tinggi sekitar 600m dari permukaan tanah disekelilingnya memiliki 2 daerah iklim.
Gunung bisa jadi hanya memiliki satu puncak, atau merupakan salah satu bagian dari beberapa gunung. Sekelompok gunung bisa membentuk suatu pegunungan. Beberapa gunung berapi seperti Semeru, Merapi, Agung dan Ciremei berbentuk klasik, tetapi gunung Tengger dan Batur memiliki kaldera, puncaknya meletus meninggalkan dataran atau danau dengan puncak kecil ditengahnya. Kompleks Gn.Batur memiliki kaldera terbesar dan terindah di dunia.
Sebuah gunung yang berada di bawah permukaan laut sama seperti gunung yang berada di atas daratan. Beberapa pulau adalah sebuah gunung yang berada di samudera dengan puncaknya yang muncul ke permukaan air misalnya anak krakatau yang muncul ke permukaan air, pulau Jawa dan Bali terbentuk dari beberapa gunung berapi.
Pegunungan Atlantic yang seluruhnya berada di bawah laut merupakan pegunungan terpanjang di dunia, yang membentang lebih dari 16.000 km mulai dari Samudera Atlantic bagian utara dekat Antartika. Beberapa punggung menjulang tinggi membentuk kepulauan, seperti kepulauan Iceland dan Azores.
Ketinggian suatu gunung menunjukkan seberapa tinggi puncak tersebut menjulang dari dasar laut. Gunung Everest adalah gunung tertinggi di dunia dengan ketinggian 8.848mdpl.

PENTINGNYA GUNUNG
Pegunungan adalah sangat penting karena ikut menentukan iklim dan aliran air di sekitarnya. Gunung juga sangat penting bagi berbagai jenis tumbuhan dan binatang
tertentu, selain itu juga sebagai sumber mineral. Pegunungan mempengaruhi aktivitas manusia, menentukan pola transportasi, komunikasi dan pemukiman.

Iklim
Pegunungan sangat mempengaruhi aliran udara dan curah hujan. Suhu udara menjadi turun dengan semakin bertambahnya ketinggian. Udara dingin tidak dapat menahan kelembaban udara sebanyak udara hangat. Ketika udara hangat bertiup ke atas gunung menjadi dingin dan menguap menjadi embun dan menjadi titik-titik air. Air ini turun mengikuti arah angin menjadi hujan atau kristal salju.

Pada saat udara melewati puncak gunung, menjadi kehilangan kelembabannya. Dan akibatnya sisi gunung yang berlawanan dengan arah angin menjadi lebih kering dibandingkan sisi yang menghadap arah angin. Daerah kering yang berlawanan dengan arah angin ini di sebut bayangan hujan. Banyak sekali padang pasir di dunia ini berada di wilayah bayangan hujan.

Aliran air
Gunung sangat berpengaruh bagi terpenuhinya kebutuhan air untuk daerah yang sangat luas. Hal ini dikarenakan banyaknya curah hujan yang turun di lereng-lereng gunung, kebanyakan hulu sungai berasal dari gunung. Beberapa gunung bersalju berfungsi sebagai penampungan air, yang meleleh pada musim panas, dan mengairi sungai selama musim panas. Aliran sungai dari gunung yang curam dan deras dapat di manfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga air. Sungai Bengawan Solo yang mengalir hingga sebelah utara kota Surabaya, airnya berasal dari lereng Gn.Merapi dan Gn.Lawu

Tanaman dan Binatang
Gunung memiliki keaneka ragaman untuk berbagai ketinggian yang berbeda, yang menjadi tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan binatang tertentu. Beberapa jenis mahkluk hidup hanya dapat bertahan di udara yang dingin di puncak-puncak gunung.
Mineral
Kebanyakan sumber mineral berasal dari daerah pegunungan. Gunung terbentuk dari proses geologi seperti letusan gunung dan gempa bumi. Proses ini bisa membawa mineral-mineral yang berharga ke atas mendekati permukaan tanah sehingga dapat dilakukan penambangan.
Akitivitas Manusia
Di berbagai belahan bumi gunung dapat menjadi penghambat bagi terjalinnya hungungan transportasi, pemukiman, dan komunikasi. Dengan terisolasinya masyarakat oleh gunung menciptakan beraneka ragam kebudayaan. Di pegunungan alpen swis yang berbukit-bukit, telah memunculkan ratusan dialek dan empat macam bahasa. Masyarakat pegunungan tengger hingga kini tetap mewarisi berbagai tradisi sejak jaman Majapahit.
Gunung juga dapat menjadi tempat tujuan wisata yang penuh tantangan. Berbagai kegiatan seperti berkemah, mendaki gunung, panjat tebing, pengamatan satwa dan penelitian fauna, atau sekedar mencari hawa segar pegunungan dan menyaksikan pemandangan yang indah.

TERBENTUKNYA GUNUNG

GUNUNG BERAPI
Gunung berapi adalah gunung yang terbentuk jika magma dari perut bumi naik ke permukaan. Gunung berapi dapat dikelompokkan menurut tingkat kedasyatan letusan, apakah itu dasyat ataupun tenang, dan tipe bahan yang dimuntahkan sewaktu meletus.
Di kala meletus, gunung berapi mengeluarkan lava, bom gunung berapi, terak, abu gunung berapi, gas panas, dan uap. Bahan yang disemburkan oleh letusan gunung berapi mempunyai sifat-sifat yang tidak dimiliki batuan lain.
Suhu lava yang dimuntahkan selama letusan gunung berapi dapat melebihi 1000 ºC. Di dalam perut bumi, batuan-batuan berbentuk cair dengan suhu melebihi 1.000 ºC, cairan batu ini disebut magma. Selama letusan, magma meluap ke atas permukaan bumi melalui lubang atau celah yang mencapai pusat bumi.
Gunung berapi dapat berbentuk kerucut, kubah, berpuncak datar, atau seperti menara, tergantung pada jenis letusan dan sifat-sifat fisik magma yang disemburkan. Kadangkala kubah tengah gunung berapi runtuh. Pada kasus gunung Aso di Jepang, setelah lubang tengah yang asli runtuh, terjadilah letusan baru di tengah kalderanya sendiri.
Selama letusan, magma atau batuan cair mencapai permukaan melalui celah atau lubang. Kadang kala lava yang terlempar dengan dahsyat keluar dari lubang tengah membeku di udara, lalu jatuh sebagai bungkah padat di dekat atau sekitar lubang itu. Kalau beratnya lebih dari beberapa ton, bungkah itu dinamakan “bom gunung berapi”.
Potongan bungkah lava beku yang lebih kecil dengan ukuran 5 sampai 8 cm disebut terak. Butir-butir yang lebih halus dinamakan abu gunung berapi. Kalau gas dalam magma terlepas, magma menjadi berbuih dengan gelombang-gelombang busa dan membentuk suatu jenis lava khas ringan yang menyerupai bunga batu karang, ini disebut batu apung.
Kecuali gunung berapi gunung-gunung lainnya atau pegunungan itu terbentuk pada waktu terjadi gerakan kerak bumi yang dalam dan luas. Gerakan vertikal (ke atas dan ke bawah) yang terjadi di dalam kerak bumi menyebabkan retakan dan sesar. Pengangkatan tanah sepanjang sesar seperti itu menghasilkan pegunungan atau gunung bungkah dan plato. Gerakan menyamping menyebabkan batuan kerak bumi melipat dan menghasilkan pegunungan atau gunung lipat. Dalam waktu yang lama gunung tinggi yang terkena gaya pelapukan dan pengikisan akan susut menjadi bukit dengan lereng landai.

PEGUNUNGAN LIPAT
Pegunungan lipat terbentuk bila massa strata sedimen yang besar terlipat oleh tekanan dari dalam kerak bumi. Karena proses pelipatan, lebar strata sedimen menciut, sedangkan tebalnya bertambah. Lapisan strata sedimen yang terlipat ke atas disebut lipatan atas atau antiklin. Yang terlipat kebawah dinamakan lipatan bawah atau sinklin.
Pegunugan lipat terdiri dari endapan-endapan seperti kapur dan lempung, yang terbentuk dari partikel-partikel batu tua, sisa-sisa tanaman dan binatang yang berada di bawah air dan mengeras. Panas bumi dan tekanan merubah beberapa batuan menjadi marmer dan batu tulis. Contoh gunung atau pegunungan lipat adalah pegunungan Himalaya dengan Gn.Everest yakni gunung tertinggi di dunia, pegunungan Alpen di Eropa, dan pegunungan Appalachian di Amerika Serikat.

PEGUNUNGAN BONGKAH
Pegunungan yang dihasilkan oleh pengang- katan kerak Bumi, khususnya sepanjang garis sesar atau garis retakan, dinamakan pegunungan bungkah atau horst. Pada pegunungan bungkah sisi lereng yang curam ter-erosi dan menghasilkan puing-puing yang mengumpul di dasar gunung. Contoh pegungan bongkah ialah pegunungan Teton di Wyoming, pegunungan Wasatch di Utah, pegunungan Harz di Jerman dan Sierra Nevada di California.

PEGUNUNGAN RESIDU
Pegunungan residu terjadi bila pegunungan yang tinggi dikikis dan diauskan angin dan hujan dalam jangka waktu yang lama.Contoh pegunungan yang terbentuk karena erosi adalah pegunungan Catskill di New York, Amerika Serikat yakni dataran tinggi yang dikikis oleh sungai dan aliran gleser sehingga membentuk puncak dan lembah

» Read More....

Temu Wicara dan Kenal Medan (TW-KM) XX MAPALA Indonesia



siang hari tadi aku pergi ke kampus dan mampir ke sekretariat Mapalaku, terlihat undangan untuk kawan-kawan mapala jateng menumpuk di meja sekretariat, setelah aku amati dan aku baca ternyata undangan TWKM XXMapala se- Indonesia,yang akan dilaksanakan di PATAGA (mapala universitas tujuhbekas agustus 45) Surabaya, di mana kebetula KMPA FAKTAPALA untuk periode ini menjadi koordinator PID (Pusat Informasi Daerah ) Jawa Tengah. memang seharusnya undangan itu di bagikan secara menyeluruh ke mapala se Jawa Tengah, tapi dikarenakan mau menghadapi lebaran personil yang akan menyebarkan undangan sudah mudik, untuk itu aku berinisiatif untuk menyebarkan informasi terlebih dahulu lewat postinganku dan lewat Milis jejak petualang sekedar untuk pemberitahuan awal, dan kawan-kawan mapala Jawa tengah bisa mempersiapkan diri mengikuti TWKM XX(undangan akan menyusul secepatnya) di atas adalah pamflet TWKM XX dan di bawah ada beberapa syarat untuk mengikuti TWKM i (klik gambar untuk memper jelas)tapi mohon maaf tampilan gambarnya agak kacau, namun tidak mengurangi pentingnya dari informasi ini.


1. untuk persiapan Gunung Hutan



2. Untuk persiapan panjat dan susur gua




» Read More....

10 hal tentang pherlee (OOT) PR dari Paank

waduh ni posting sebetulnya Out Of Topic dari blog aku tapi demi sahabat, dan sodaraku paank fachrezi yang sudah menyempatkan waktu untuk memberi tugas pekerjaan rumah gak papa dech aku posting
Sebelumnya saya ucapkan terimakasih untuk paank fachrezi telah memberikan kepercayaan ini.

OK, sepuluh hal tentang pherlee yang penting untuk diketahui semua orang:
1. pherlee itu, adalah seorang Mahasiswa Jurusan pendidikan di salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Purwokerto semester tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit.
2. pherlee itu, adalah anggota KMPA FAKTAPALA dan pernah menjadi ketua umumnya waktu tahun 2004-2005
3. pherlee itu, sekarang menjadi ketua umum Federasi Panjat Tebing Indonesia pengcab Purbalingga 2006-2010

4. pherlee itu, selalu susah tidur di malem hari walopun nggak mengidap Insomnia (apa iya ya?)
5. pherlee itu, orang yang punya jiwa sosial tinggi. terbukti banyak temennya, kata temen2 si baik hati dan tidak sombong (hehehehe).
6. pherlee itu, orangnya bisa menjadi motivator tapi kadang paradoks, sebab tidak bisa menjadi motivator diri sendiri kalo mentok pikirannya.
7. pherlee, pengen mendaki cartenz pyramid tapi kapan ya?
8. pherlee itu, adalah anak terakhir dari tujuh bersaudara jadi kadang sifat manjanya keluar
9. pherlee itu, umurnya senantiasa bertambah banyak setiap tahunnya so tambah tua neh....
10. Pherlee itu, ambisius tapi......................................................

dan terimakasihkepada semua rekan2 blogger yang sudi mampir ke blog sang petualang semoga bisa menambah persaudaraan kita,
saat tulisan ini di posting maka setelah itu pherlee pamit sementara untuk Mudik ke kampung halaman, sebelum sampai ke Lebaran
Izinka aku mengucapkan selamat hari raya Iedul Fitri 1429 H apabila banyak salah mohon maaf lahir dan bathin
so.... See you to morrow




» Read More....

INDONESIA SUPERVOLCANO MOUNTAINEERING CHALLENGE

Selamat bagi federasi Mountaineering Indonesia.....!!mungkin itu kata-kata yang tepat untuk kesepakatannya dengan dua departemen yaitu Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, serta Kementrian Pemuda dan Olah Raga, itu isi berita dari milis jejak petualang yang dikirim pada hari kamis , 18/9/08, dari Federasi-Mountaineering- Indonesia .selain dukungan dari dua departemen tersebut Yayasan Putri Indonesia (penyelenggara pemilihan Putri Indonesia) juga akan mendukung promo ke tingkat Internasional, tapi…….kenapa kok Yayasan Putri Indonesia? Kenapa bukan yayasan Bumi Putri Indonesia yang notabene penyelenggara pemilihan Miss Indonesia Earth dimana di situ ada miss ecowisata, bukankah itu lebih credible ketika miss ecowisata ikut promosi, ada yang salah dengan hal ini? Semoga sih tidak…
Isi berita selengkapanya
INDONESIA SUPERVOLCANO MOUNTAINEERING CHALLENGE

Indonesia Supervolcano Mountaineering Challenge 2008 (ISVMC) sudah di launching oleh Federasi Mountaineering Indonesia (FMI) pada 11 September 2008 bertempat di Auditorium Museum Nasional, Jakarta. Pada kesempatan itu, dua departemen, yaitu Departemen Kebudayaan Pariwisata dan Kementerian Pemuda dan Olah Raga, sudah menyatakan kesediaannya mendukung penyelenggaraan ISVMC untuk diadakan setiap tahun, dan diharapkan ISVMC pada tahun depan sudah berskala internasional. Agar event ISVMC mendunia maka Yayasan Putri Indonesia telah bersedia terlibat melalui setiap kegiatan Putri Indonesia keliling dunia dan menjadi ikon ISVMC dan kegiatan mountaineering Indonesia.

Event ISVMC akan dijadikan agenda tahunan pemerintah khususnya Depbudpar dan Kemenpora bekerjasama dengan Federasi Mountaineering Indonesia (FMI) untuk mendorong ekowisata yang berbasis mountaineering dan olah raga mendaki gunung di Indonesia.

ISVMC 2008 kali ini akan diadakan di kawasan Gunung Tambora dan Gunung Rinjani pada 14 sampai dengan 28 Oktober 2008, yang khusus untuk para pendaki gunung nasional dengan hadiah total 70 juta rupiah. Peserta akan dibatasi 100 tim (setiap tim 3 orang) dan gratis biaya pendaftaran (tanpa dipungut biaya). Semua peserta akan mendapat asuransi, transportasi dan konsumsi yang ditanggung panitia selama berada di Nusa Tenggara Barat.

» Read More....

Bisakah Gunung Api Indonesia Jadi Tujuan Wisata Dunia?

Ada berita gembira untuk para petualang atau penggiat alam bebas, khususnya yang menyukai kegiatan di wilayah gunung berapi berita bagus ini didapat dari dinas Pariwisata yang menyebutkan kawasan gunung api di Indonesia yang relatif banyak, bisa dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata minat khusus. Jika dikelola dengan baik tidak hanya wisatawan lokal yang berminat, tetapi juga wisatawan mancanegara. Sejauh ini menurut dinas pariwisata seperti yang di beritakan di TV kompas, wisatawan nusantara yang berkunjung ke kawasan gunung api per tahun sekitar 5.000 orang dan 4.000 orang wisatawan asing. Hal yang menurut saya luar biasa karena
wisata vukano merupakan wisata yang mempunya peminat minoritas (wisata minat khusus), keterangan dari direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI, Firmansyah Rahim, pada peluncuran Indonesian Supervolcano Mountaineering Challenge 2008, Kamis (11/9) di Jakarta. "Keberadaan gunung api di Indonesia sangat potensial dikembangkan sebagai tujuan wisata minat khusus," ujarnya.
Menurut data, ada sekitar 240 gunung api di Indonesia atau 13 persen dari jumlah gunung api di dunia. Dari jumlah sebanyak itu, 70 gunung di antaranya merupakan gunung api aktif, karenanya Indonesia dikenal sebagai negara vulkanik atau negara yang bercincinkan api.
Firmansyah Rahim menegaskan, pihaknya sangat mendukung kegiatan Indonesian Supervolcano Mountaineering Challenge 2008 di Gunung Tambora dan Gunung Rinjani, yang digelar Federasi Mountaineering Indonesia bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi NTB, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, Dompu, dan Pemerintah Kabupaten Bima, serta Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), 14-28 Oktober mendatang. "Persiapannya harus matang dan pelaksanaannya harus berjalan baik. Jangan sampai menimbulkan masalah di kemudian hari," katanya mengingatkan.
Ketua Pelaksana J Alexander mengatakan, kegiatan Indonesian Supervolcano Mountaineering Challenge 2008 adalah kegiatan ekowisata berbasis mountaineering di kawasan pegunungan, melalui lomba mendaki gunung tingkat nasional, berhadiah total uang Rp70 juta. " Dengan memperhitungkan potensi dan keunikan masing-masing, gunung di Indonesia merupakan daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk kegiatan pariwisata, olahraga, rekreasi dan petualangan, ujarnya. Supervolcana dapat dijadikan ikon promosi pariwisata Indonesia," tandasnya.
Kegiatan ini, kata Alexander, dapat dijadikan pendekatan bagi sektor pariwisata untuk menjaring wisatawan nusantara dan mancanegara, sekaligus sebagai media untuk memperkenalkan alam dan budaya Indonesia. Dari sisi konservasi akan bermanfaat dalam mewujudkan konservasi kawasan secara berkelanjutan.
Bagi kawan-kawan petualang berita ini merupakan lahan yang siapa tahu bisa menjadi tempat mengais rezeki kita , jadi kita tidak menyesali ketika kita tercebur dengan hobby yang memang susah untuk dihilangkan, so... sambil menikmati hobby juga bisa mengais rezeki hehehe :D, dan kalau kawan-kawan besok ikut kegiatan Supervolcano Mountaineering Challenge 2008 di Gunung Tambora dan Gunung Rinjani, selain akan memperebutkan hadiah 70 juta juga akan bertemu dengan putri Indonesia 2008, siapa mau jadi porternya...? :D
Salam Lestari dan Salam Rimba.....! dukung wisata petualangan Indonesia



Sumber dari http://www.kompas.






» Read More....

Kurikulum Pendidikan Organisasi Pecinta Alam Perlukah?

Pendidikan latihan dasar (Diklatsar) kepecinta alaman merupakan hal yang wajib dilaksanakan bagi para calon anggota pecinta alam yang akan masuk kepecinta alam yang terorganisir (Sispala, Mapala, OPA yang lain), , karena hal tersebut merupakan pintu masuk (rekruitmen awal)menjadi anggota resmi pecinta alam, namun bagi sebagian besar calon anggota terutama yang hanya tahu sedikit tentang pecinta alam Diklatsar merupakan momok yang menakutkan, karena identik dengan kekerasan, walaupun pada dasarnya kekerasan yang ada di diklatsar pecinta alam itu tidaklah sekeras pola pendidikan taruna di IPDN, sekolah pelayaran, dan lembaga pendidikan yang menerapkan pola pendidikan semi militer. Kekerasan di diklatsar hanyalah sekedar bentakan, jarang adanya kekerasan dengan pukulan,tendangan, dan hal fisik lainnya yang mematikan (adapun kejadian meninggalnya calon anggota dibeberapa mapala itu karena kasuistic), ada hukuman yang diterapkan ketika ada kesalahan calon anggota itupun hanya push up.
Dalam diklatsar sebetulnya pola pendidikan pecinta alam kita bukanlah kekerasan, tapi mengajarkan ketegasan, kedisiplinan dan bagaimana caranya seorang angota pecinta alam itu tanggap dengan kondisi yang ada di sekitarnya, serta menumbuhka loyalitas dan dedikasi terhadap organisasi.
Topik pendidikan latihan dasar di mapala kita sebetulnya belakangan ini sudah menjadi topik diskusi yang menarik, adanya pro kontra dengan dihilangkannya praktek bentakan dan hukuman dan dengan berbagai argumen yang dimunculkan, banyak yang menentang dihilangkannya tradisi bentakan namun ada juga yang mendukung pola pendidikan latihan dasar dengan metode baru yang masih dalam wacana. Namun perbedaan itu bukanlah menjadi hal yang menyebabkan perpecahan dikalangan kita.
Adanya perbedaan pola pendidikan latihan dasar di setiap OPA adalah otoritas penuh masing-masing organisasi pecinta alam, tidak ada standar baku yag diterapkan di seluruh pecinta alam Indonesia. Kurikulum pendidikan pecinta alam secara nasional pernah akan dibahas di forum TWKM (Temu Wicara Kenal Medan), namun mayoritas organisasi mapala yang hadir pada saat itu menentang adanya penyamaan pola pendidikan mapala, dengan alasan mapala bukan seperti organisasi yang lain yang mengandalkan sistem organisasi top down (maksudnya dari organisasi yang mempunyai kepengurusan dari pusat ke daerah sampai ranting seperti halnya Pramuka dan organisasi pemerintah lainnya) tapi sistem organisasi Mapala adalah bottom up yang tumbuh dari bawah ( ingat kita solid karena kita bersatu dari kalangan grass root)
Namun ada baiknya memang kita istropeksi bersama-sama benarkah sistem pendidikan pecinta alam kita sudah bagus? Masihkah relevan sistem pendidikan latihan dasar pecinta alam selama ini? Kenapa sekarang peminat calon anggota pecinta alam sedikit? Kenapa banyak anggota pecinta alam yang sudah masuk ke organisasi pada ogah-ogahan mengelola organisasinya?benarkah loyalitas dan dedikasi anggota pecinta alam terhadap organisasinya sudah mulai hilang?benarkah solidaritas antar organisasi PA juga mulai luntur? Dan banyak lagi pertanyaan kenapa- kenapa yang lain.
Pertanyaan- pertanyaan di atas sebetulnya saya yakin bisa terjawab kalau kita mau berpikir kritis dengan kondisi pecinta alam sekarang ini, paradigma pecinta alam zaman dulu, dengan pecinta alam zaman sekarang sangat berbeda, dulu kita akan bangga ketika pasca diklatsar, bangga telah lolos dari pendidikan yang kita anggap hebat, bangga dapat syal kebanggaan kita, bangga dengan seragam kita, bangga bahwa kita adalah orang-orang yang berani menaklukan tantangan (the winner from the challenger), setelah masuk dan menjadi anggota muda kita akan dengan senang hati menuruti perintah senior tanpa merasa adanya tekanan (menunjukan dedikasi kita ke senior), kitapun akan bangga (walaupun dalam prosenya kita banyak pengorbanan)ketika kita bisa melaksanakan sebuah event yang diadakan oleh organisasi kita (menunjukan loyalitas dan dedikasi ke organisasi) , dan kitapun akan semangat dan bangga ketika kita menyelesaikan jenjang pendidikan pasca diklatsar, diklan( pendidikan lanjut),melaksanakan pelatihan dan pendidikan yang lain untuk bisa memenuhi tugas akhir (pengembaraan/ekspedisi)supaya mendapat nomor keanggotaan dan menjadi anggota tetap organisasi. Setelah itu kita siap utuk menjadi pengurus organisasi.
Semua itu kita lakukan tanpa adanya keterpaksaan, pengorbanan waktu, kuliah, financial dan pengorbanan-pengorbanan yang lain tidak kita anggap sebagai hal yang berat, kita merasa bangga dengan kita menunjukan loyalitas, dedikasi kita ke organisasi, kita merasakan solidaritas yang tinggi ketika kawan kita sesama pecinta alam sedang mengadakan event, kita bangkit bersama dan merapatkan barisan ketika kita merasa di injak-injak oleh orang lain, kita bahkan tidak peduli dengan siapa kita berhadapan walaupun mereka orang-orang yang berpengaruh (dosen, bahkan rektor, ataupun pihak birokrasi).tapi kini apakah kita masih merasakan hal itu? Saya yakin masih ada solidaritas antar OPA, masih ada loyalitas dan dedikasi ke organisasi cumaaaaa......prosentasenya menurun.
Hal itulah yang harus kita instrropeksi bersama-sama, masih perlukah sistem lama ketika kita melakukan rekruitmen anggota baru?masih perlukah sikap senioritas kita? Kita harus bisa memahami paradigma baru OPA sekarang kalau kita tetap bertahan dengan sistem pendidikn yang lama kemungkinan besar anggota OPA semakin sedikit, kita perlu adanya penyegaran sistem, kita perlu membuat sistem rekruitment anggota sesuai dengan kondisi saat ini, kita tidak bisa memaksakan status quo kita sebagai senior, karena pecinta alam sekarang lebih kritis, lebih cerdas untuk bisa mengelola sebuah sistem pendidikan, dan kita sebagai senior jangn terlalu jauh intervensi dengan adik-adik kita. Biarkan adik-adik kita berkiprah dengan cara mereka sendiri ( di ambil dari kata-kata di kaos MAHAPEKA UIN Gunung Jati Bandung). So... Satu Bumi Satu Keluarga....!majulah pecinta alam Indonesia.
Kurikulum Pendidikan Organisasi Pecinta Alam Perlukah?





» Read More....