headerphoto

METAMORFOSIS "BELAJAR DARI ALAM DI SEKITAR KITA"

Hidup adalah anugrah yang sangat terindah bagi kita sebagai manusia, karena kita diberi kesempatan untuk merasakan kehidupan dunia, entah itu berupa kesenangan maupun kesedihan, maka sudah sebaiknya hidup kita tidak selalu diisi dengan keluhan, dengan menghina orang lain apalagi menghina diri sendiri, nasib kita yang mungkin kita anggap tidak seberuntung orang lain bisa jadi di anggap beruntung bagi orang yang melihat kehidupan kita, maka hidup kalo selalu di syukuri maka kita akan selalu mendapatkan nikmat yang lebih yang dari kita harapkan, Allah sudah berfirman bahwasannya kalo kita mensyukuri nikmat apapun yang di berikan Allah ke kita maka Allah akan selalu menambah kenikmatan kepada hambanya yang selalu bersyukur.
Oalaaah Nasib.....!! disadari atau tidak kadang kita selalu mengeluh seperti itu ketika mengalami kemalangan, musibah atau ketidak beruntungan, kita pun sering melupakan sang maha pemberi dengan mengatakan bahwa Allah tidak adil terhadap nasib kita, hal itulah yang sering membuat kita lupa bahwa selain ketidak beruntungan yang saat ini kita terima ada hal yang lebih baik yang akan terjadi kepada kita.. Innama’al ;usri yusro fainnama’al ‘usri yusro, sesungguhnya di balik kesusahan itu ada kemudahan dan sesungguhnya di balik kesusahan itu ada kemudahan, Allah sudah berfirman seperti ayat di atas bahkan sampai di ulang dua kali bahwa di balik kesusahan yang kita dapat pasti ada jalan untuk mencapai kemudahan atau keberuntungan buat kita sebagai umat manusia. so selalu bersyukur dengan apapun yang kita dapat pasti kita kan selalu merasakan kebahagiaan.
Hewanpun yang bersyukur dan mau menerima takdir yang didapat serta mau berikhtiar untuk menjadikan dirinya lebih baik Allah memberikannya, apalagi kita sebagai manusia yang mempunyai akal kepandaian yang melebihi hewan, contoh nyata hewan yang mau bersyukur dan berikhtiar serta bermukhasabah adalah ulat, dimana ulat adalah gambaran hewan yang serakah dan merusak pepohonan, ulat adalah hama bagi manusia yang berprofesi sebagai petani karena ulat menyerang pohon buah yang menjadi penghidupan petani, namun pada saat sampainya waktu pertobatan maka ulat akan berhenti mengunyah dedaunan pohon tersebut, kemudian melakukan perenungan dengan berpuasa dan menjadikan dirinya kepompong selama -+ 40 hari, sehingga sampai pada waktunya selesai mukhasabah maka keluarlah seekor kupu-kupu yang sangat indah serta berwarna-warni, kupu-kupu tidak memakan dedaunan namun menyedot nektar bunga yang selanjutnya karena proses tersebut bunganya berproses menjadi buah yang berguna bagi manusia. proses berubahnya ulat menjadi kupu-kupu adalah proses metamorfosis dimana membuat nasib yang tadinya biasa dan cenderung kufur berubah menjadi lebih baik dan berguna bagi sekitarnya.
Gambaran di atas adalah kita memang harus belajar dari alam seperti halnya kupu-kupu tersebut , karena ternyata kitapun harus melakukan metamorfosis untuk bisa merubah nasib kita sendiri, dan kalo kita mau merenungkan kondisi kita saat ini sebetulnya itulah hasil dari metamorfosa selama ini, tanpa kita sadari kita sudah melakukan metamorfosis dari kecil, dari kita yang hanya berbentuk sperma ayah kemudian bertemu dengan ovum bunda dan terbentuklah bakal janin kita, kemudian ketika kita menjadi janin kita meminjam tempat di rahim bunda, dan selama -+ 36 minggu kita merepotkan bunda dan dengan perjuangan kita di bantu bunda serta ridlo Allah maka lahirlah kita, kemudian jadi bayi, dengan berjalannya waktu kita menjadi bocah dan sampailah waktu kita belajar dan masuk sekolah, itu adalah gambaran proses metamorfosa awal kita, di situ kita di beri pengetahuan tentang sang pemberi hidup dan kehidupan itu sendiri, tentang perbedaan, tentang pilihan hidup, dan tentang segala hal untuk bekal kita kelak. Nah... di sinilah kita menentukan nasib kita sendiri, mau jadi apa kita? MAKA JADILAH PEMENANG BUKAN MENJADI PECUNDANG ada sambungannya....

0 komentar: