headerphoto

pendidikan lanjut AM XIII

Pendidikan lanjut yang selanjutnya disebut dikjut merupakan tahapan kelanjutan pendidikan setelah pendidikan dasar atau rekruitmen anggota baru di KMPA FAKTAPALA. Setelah melakukan pendidikan latihan dasar (DIKLATSAR) angkatan XIII pada bulan 28 November- 5 Desember 2008 dan resmi menyandang nama Anggota Muda (AM) KMPA FAKTAPALA. Tahapan selanjutnya pada bulan sekarang ini tepatnya tanggal 3 – 8 januari anggota muda KMPA FAKTAPALA STAIN Purwokerto melakukan pendidikan lanjut. Kalau dalam pendidikan dasar hampir seluruh keilmuan tentang keorganisasian sampai keilmuan tentang dasar-dasar kepecinta alaman di terapkan secara global, baik secara teori maupun praktek dilaksanakan.
Maka selanjutnya pada pelaksanaan pendidikan lanjut maka keilmuan yang dilaksanakan mulai spesifik diterapkan mulai keilmuan di Gunung Hutan (GH) dari mulai navigasi darat, orienteering, survival dan lain sebagainya, Lingkungan Hidup (LH) mulai assesment penduduk pinggir hutan, sampai penelitian jenis tanaman yang ada di hutan dan lain sebagainya, untuk pelaksanaan dikjut GH dan LH dilaksanakan di daerah lereng gunung Slamet lereng selatan, mulai dari desa Kalipagu sampai ke wilayah hutan di area igirdawa dan kalimanggis. Setelah pelaksanaan dikjut GH dan LH maka pelaksanaan dikjut Kemudian berlanjut di Gombong berupa pelaksanaan dikjut caving yaitu pelatihan maping dan eksplor gua serta SRT (Single Rope Technik) di gua Petruk dan gua Liyah, kemudian dilanjut dengan pelatihan panjat tebing di tebing putih sebelah gua petruk.
Setelah pelaksanaan pendidikan lanjut diharapkan para anggota muda bisa secara spesifik menguasai keilmuan yang didapat, yang selanjutnya bisa melaksanakan dan mengajarkan ke generasi selanjutnya, minimal bisa menguasai salah satu keilmuan yang di terapkan dalam dikjut. Karena setelah dikjut anggota muda diarahkan kepengembaraan salah satu keilmuan yang didapat, untuk syarat mendapatkan Nomor Pokok Anggota (NPA) dan secara penuh menjadi anggota KMPA FAKTAPALA.
Untuk bisa memahami apa itu organisasai pecinta alam memang tidak hanya sekedar masuk ke dalam club atau kelompok pecinta alam atau penggiat alam bebas. Pendidikan kepecinta alaman juga sangat diperlukan tidak hanya sebagai syarat untuk mendapatkan keanggotaan secara penuh, namun juga sebagai bekal dalam melaksanakan kegiatan di alam bebas, bercermin dari kasus kawan-kawan MAPALA Univ Yarsi yang diberitakan hilang di gunung Salak dan temen-temen pendaki dari UGM yang naik gunung Merapi pada awal bulan februari ini merupakan pelajaran berharga bagi para penggiat alam bebas terutama para pendaki yang dari kelompok pecinta alam atau klub penggiat alam bebas. Bahwasanya mendaki gunung itu perlu persiapan yang sangat matang, tidak hanya mengandalkan kemampuan tekhnik pendakian, cukupnya logistik selama kegiatan namun kita juga harus bisa membaca kondisi alam yang akan kita jelajahi.
Demikian sekelumit tulisan dari sang petualang yang sudah lama tidak melakukan petualangan, semoga apa yang didapat dari postingan ini bermanfaat bagi para blogger dan para petualang serta penggiat alam bebas.

Salam Lestari
GO GREEN INDONESIA........................!!!!!!




1 komentar:

naik-naik kepuncak gunung tinggi tinggi sekali
udah naik kepuncak gunung ketemu dengan blog ini.....